Di setiap gang, sejumlah personel Brimob yang tidak dilengkapi persenjataan, terlihat berjaga - jaga. Menurut sumber di Polresta Solo, ada sekitar 3.000 personel yang mengamankan aksi yang diikuti lebih dari 10.000 massa tersebut.
Sebelum melakukan aksi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo, Zainal Arifin Adnan, mengatakan, aksi itu merupakan bentuk protes kepada pemerintah Amerika Serikat dan mendesak agar Barack Obama mengambil sikap tegas terhadap pembuat film yang telah melukai hati umat muslim di seluruh dunia.
"Selama ini, umat Islam menghargai Amerika Serikat karena memang pemerintah Indonesia bersahabat dengan negara itu. Namun yang kami sesalkan kenapa Amerika tidak mengambil tindakan tegas terhadap pembuat film Innocence of Muslims itu? Kami mendesak kepada pemerintah Amerika Serikat segera mengambil langkah konkret dan menindak si pembuat film," kata Zainal sambil menunjukkan surat yang akan dikirim ke Barack Obama, kemarin.
Sementara itu, koordinator aksi yang juga Ketua Komisi Ukhuwah MUI Solo, Muhammad Dahlan menegaskan, meski aksi ini diikuti ribuan umat, aksi ini tetap berlangsung damai. "Saya sudah mengingatkan kepada seluruh umat Islam yang ikut dalam aksi ini, meskipun hati panas, namun dalam melakukan protes harus dengan santun dan memakai etika, bukan dengan kekerasan. Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk bersama - sama mengamankan jalannya aksi. Kami minta kepada aparat keamanan, ketika melakukan pengamanan tidak menggunakan senjata," tegas Dahlan.
Setelah melakukan longmarch, sesampainya di Balai Kota Solo, Ketua MUI Zainal Arifin Adnan langsung menyerahkan pernyataan sikap warga muslim Solo Raya. Ada lima poin pernyataan sikap yang disampaikan oleh MUI Solo tersebut, salah satu poinnya adalah mendesak agar Presiden Amerika Serikat menindak tegas pembuat dan pemain dalam film yang telah menyakiti umat Islam tersebut.
