Warung Bebas

Selasa, 09 Oktober 2012

Bicara Korupsi Sambil Ngopi

Malam belum larut. Sekelompok anak muda terlihat asyik ngobrol. Dari kalimat - kalimat yang muncul, jelas, mereka sedang bicara soal kasus korupsi yang lagi hangat diperbincangkan. Termasuk juga perseturuan KPK dan POLRI soal penanganan kasus pengadaan alat simulasi mengemudi di Korps Lalu Lintas Polri.


Pembicaraan berlangsung hangat. Ada mahasiswa yang bela KPK, ada pula yang berpikir subyektif tentang POLRI. Institusi ini dituduh ingin melindungi anggotanya yang sudah dinyatakan sebagai tersangka. "Undang - undang KPK no 50 jelas menyebut. Jika KPK telah menangani kasusnya, kepolisian dan kejaksaan tidak lagi berwenang," kata seorang mahasiswa. "Ya, tapi uji materi di MK (Mahkamah Konstitusi) belum mengambil keputusan final," sahut yang lain.

Diskusi terhenti sejenak. Seorang lelaki mengantar beberapa cangkir kopi ke atas meja disertai beberapa camilan. Setelah itu, suasana kembali hangat setelah para mahasiswa itu mencecap minuman yang terhidang. Agaknya, kafein yang terdapat dalam kopi itu sudah mulai bekerja, sehingga rasa ngantuk akibat larutnya malam tak lagi terasa.

Pada dasarnya, kopi memang minuman berkafein yang hampir bisa dipastikan menjadi teman begadang anak - anak muda dan mahasiswa. Saat tugas menumpuk, skripsi harus segera selesai, hal pertama yang dipikirkan langsung seduh kopi. Saat waktu ujian tiba, diktat setumpuk, kopi selalu menemani di atas meja. Dari berbagai informasi, kandungan kafein dalam kopi sangat berperan menunjang aktivitas. Kafein juga bersifat stimulan yang menyandu. Tak heran jika para penyuka kopi akan merasa ada yang kurang jika ia tak minum kopi.

Menurut Hahan, mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang baru saja lulus dan juga penikmat kopi, efek samping dari minum kopi tidak terlalu bagus. "Kadang kepala pusing, detak jantung jadi lebih cepat," ujarnya. Namun demikian, pendapat ini berbeda dengan apa yang disampaikan Rima, mahasiswi Jurusan Kebidanan. Ia setuju bahwa kopi adalah minuman yang dibutuhkan untuk begadang. "Sebenarnya suka minum kopi karena ada kafeinnya, kan itu yang buat aliran darah lebih kencang, jadi bikin mata melek, dibutuhkan banget saat tugas numpuk, terutama jika ada target yang harus diselesaikan besok pagi," ungkapnya sambil menambahkan bahwa minum kopi tidaklah buruk asal diminum dalam jumlah yang wajar.

Kopi atau coffee berasal dari bahasa Turki "kahweh" yang kemudian diucapkan menjadi koffee dalam bahasa Belanda dan coffee dalam bahasa Inggris. Ada banyak versi, asal muasal kopi. Sebagian mengatakan dari Arab, sebagian lagi bertutur bahwa kopi berasal dari legenda di dataran tinggi Ethiopia 800 SM. Ketika itu seorang penggembala mengamati kambing - kambingnya yang suka makan buah kecil yang disebut beri. Setelah makan buah tersebut, kambing - kambingnya nampak lebih bersemangat, sehingga penggembala itu tertarik untuk mencoba. Akhirnya, ia merasakan efek yang sama dengan kambing peliharaannya. Begitulah kisah singkatnya.

Pada dasarnya, kafein punya dampak negatif bagi kesehatan. Dalam secangkir kopi terdapat 100 mg kafein yang mampu meningkatkan metabolisme sebesar 3-4% jika diminum secara berlebihan akan mendatangkan rasa gelisah, mual dan sakit kepala, otot tegang dan gangguan tidur. "Sebaiknya jangan biasakan diri minum kopi berlebihan," ujar Dodi Indarto, mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM sambil menambahkan bahwa efek kafein pada setiap orang tidak selalu sama.

Terlepas dari semua itu, minum kopi sambil ngobrol dan begadang memang mengasyikan. Terutama bagi para penggemar kopi. Salah satu buktinya adalah diskusi soal korupsi sambil ngopi yang dilakukan para mahasiswa itu tak juga usai ketika jarum jam menunjuk pukul satu dini hari. Meski tanpa kesimpulan, tapi mereka terlihat puas menikmati tetes terakhir kopi yang tersaji.

0 komentar em “Bicara Korupsi Sambil Ngopi”

Posting Komentar

 

DEWASA Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger