Warung Bebas

Kamis, 31 Mei 2012

Tidak Zamannya Lagi Punya Banyak Anak

Banyak anak banyak rezeki, itu dulu dari mana ungkapan ini bisa muncul. Dasarnya apa, sehingga ada orang yang pertama kali mengungkapkan hal semacam ini. Dalam sebuah kerajaan, lebih sempit di tembok keraton pada masa lalu, pada umumnya raja punya banyak selir.


Tujuannya bukan semata - mata untuk memuaskan h45r4t l1b1d0 sang raja dan menunjukkan kekuasaan yang "mahabesar", tetapi ada kepentingan politik. Dengan permaisuri ditambah selir yang banyak, lahirnya anak - anak yang banyak pula. Inilah yang diharapkan menjadi benteng bagi kekuasaan. Karena kemudian raja menempatkan anak - anaknya di berbagai posisi strategis, untuk pengamanan kekuasaannya.

Tetapi yang juga lebih membuktikan adalah, bahwa anak - anaknya sering terlibat dalam perebutan kekuasaan. Meski yang berhak menjadi raja adalah putra permaisuri, tak jarang anak - anak dari selir merebutnya, hingga terjadi pertumpahan darah. Inikah "banyak rezeki" itu? Tentu saja malahan sangat bertentangan.

Demikian halnya dengan masyarakat pada umumnya. Tentu kalau orang biasa punya banyak anak bukan untuk membentengi kekuasaan, tetapi antara lain karena konsep usang itu, "banyak anak banyak rezeki, anak lahir akan membawa rezekinya sendiri". Padahal bapak ibunya bingung setengah mati untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarga yang banyak sekali itu. Dari kebutuhan makan, pakaian, kesehatan, hingga sekolah yang sekarang semuanya mahal.

Dalam sebuah siaran di TVRI, Ketua Koalisi Kependudukan Jateng, Dr Saratri Wilonoyudho mengatakan, sudah tidak zamannya lagi keluarga dengan banyak anak. Meskipun keluarga itu kaya yang bisa memenuhi kebutuhan anak - anak dan keluarganya, tetapi sebenarnya sudah turut serta membantu membuat kesesakan dunia.

Tentu ini benar adanya. Di Indonesia, keluarga ideal adalah ayah, ibu dan dua anak. Kalaupun rumahnya sempit, masih cukup ruang untuk empat orang. Kalau anak sampai lebih dari itu, ruang juga makin terbatas. Ruang di rumah orang kaya mungkin luas, tetapi menambah sesak juga di jalan, karena kalau anaknya lima, mobilnya tujuh (termasuk ayah, ibu) juga akan menyesakkan jalan raya dan bisa memacetkan lalu lintas.

Kita harus mampu menciptakan sebuah citra (image) bahwa punya anak banyak itu adalah warga yang tidak bertanggung jawab. Punya anak lebih dari dua merupakan dosa sosial karena hanya menyesakkan dunia, meskipun mampu memberikan pemenuhan kebutuhan. Alangkah baiknya kalau anaknya dua saja, hartanya berlimpah, bisa membantu orang miskin.

Nah, mungkinkah kita bisa menciptakan kondisi seperti ini. Menghapus ungkapan lama "banyak anak banyak rezeki" yang nyata - nyata tidak bisa dibuktikan. Justru banyak anak malahan menambah masalah, baik masalah ekonomi, sosial, psikologis, dan sebagainya.

Mari kita mulai, dan para pejabat publik jadilah contoh, sehingga masyarakat bisa menjalani dengan ikhlas karena sudah diberi teladan oleh pejabat. Dua anak pasti lebih baik, maka KB adalah pilihan wajib bagi warga yang ingin menyejahterakan keluarganya dan memajukan bangsanya.

Jangan Punya Niat Buruk Saat Melewati Makam Ini

Melihat kondisi areal pekuburan yang satu ini, mungkin kata seram dan menakutkan akan jauh dari harapan. Meski demikian, bukan berarti lokasi tidak singup, terutama bagi mereka yang memiliki niat buruk.


Ya, Kuburan Canthung yang ada di Jomblang memang letaknya berdekatan dengan pemukiman warga sekitar. Bahkan ada beberapa rumah yang berbatasan langsung dengan nisan.

Namun menurut juru kunci Sucipto (55), yang sudah mengelola makam ini selama sembilan tahun, nyaris tak ada persinggungan antara para lelembut dengan warga. Hal ini terjadi karena ada perasaan saling pengertian dan niatan tidak mengganggu satu sama lain.

"Sepanjang sepengetahuan saya, tidak pernah ada penampakan yang mengganggu karena satu sama lain memang tidak pernah saling ingin mengganggu," ujar juru kunci generasi ke tujuh ini.

Meski demikian, jangan sekali - kali memiliki niat buruk atau memiliki niat negatif lainnya. Diceritakannya, seorang pencuri kebingungan mencari jalan keluar usai mencuri di rumah warga sekitar.

Akibatnya, ia tertidur di salah satu nisan yang ada sebelum pada pagi harinya diamankan warga lengkap beserta barang bukti. Menurutnya, iya terkena oyot mimang yang membuat orang yang melangkahinya bingung dan berputar - putar di lokasi yang sama.

"Oyot mimang itu biasanya berbentuk lengkungan dahan bambu di tengah jalan. Jika kita nekat melintasinya, maka kita akan bingung berputar di satu tempat saja. Cara menolaknya, harus berjalan mundur saat melewati lengkung bambu yang biasa muncul di petang hari itu," ujarnya.

Di sisi lain, Kuburan Canthung juga merupakan makam ulama besar di era Sunan Pandanaran bernama Kiai Bantar Angin. Meski tidak banyak literatur yang membahas siapa Kiai Bantar Angin ini, namun ia dipercaya sebagai utusan Sultan Demak untuk menyebarkan Islam di daerah Semarang.

Makam itu dinaungi dua pohon beringin besar yang dipercaya merupakan pohon lanang - wadhon (laki - laki - perempuan). Selain itu, ada juga satu makam kecil yang merupakan kuburan pengikut setia Kiai Bantar Angin.

"Beliau inilah yang menjaga makam ini dan mengajarkan agar satu sama lain saling menghargai dan tidak saling mengganggu apalagi yang sudah beda alam," tegasnya.

Rabu, 30 Mei 2012

Tidak Lulus, Jangan Merasa Gagal

Pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MAN, Sabtu (26/5) sudah berlangsung dengan penuh kemeriahan. Dalam waktu singkat disusul pengumuman tingkat SMP/MTs, Sabtu (2/6).


Apa yang dilakukan pelajar SMA/SMK/MAN maupun SMP/MTs setelah dinyatakan lulus? Tentunya gembira, setelah tiga tahun menuntut ilmu di bangku sekolah. Ada yang meluapkan dengan mengadakan syukuran, corat - coret baju, konvoi motor atau melakukan kegiatan - kegiatan positif lainnya, seperti bakti sosial.

Namun, apa yang dilakukan bila saat yang dinanti - nantikan itu membuat kita kecewa. Misalnya, ternyata kita dinyatakan tidak lulus. Sudah barang tentu menjadi sedih, galau dan malu. Bahkan ada yang sampai merasa mengecewakan kedua orang tuanya dan seolah dunia menjadi gelap dan masa depan seakan menjadi suram.

Wajar perasaan itu timbul bila kita dinyatakan tidak lulus. Namun, tidak lulus bukan berarti gagal menempuh ujian. Kata orang kegagalan adalah awal keberhasilan. Jangan kemudian kita putus asa, selagi kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mencobanya lagi, tidak ada salahnya mengulang tahun ajaran ke depan. Mulai hilangkan kesedihan dan rasa malu, songsonglah masa depan yang masih panjang. Siapa tahu, dari kegagalan tersebut kita lebih berhasil dari teman - teman yang lulus tahun ini.

Dukungan orang tua maupun teman sekelas yang telah lulus juga sangat penting untuk memotivasi teman kita yang tidak lulus tadi. Jangan anggap anak atau teman kita itu bodoh, beri motivasi dan semangat, bahwa tahun depan masih ada kesempatan, sehingga mereka merasa ada yang mendukung supaya tak berlama - lama dalam kesedihan.

Begitu juga guru bimbingan konseling atau wali kelas setelah anak didiknya ternyata tidak lulus berikan pemahaman, bahwa lulus atau tidak lulus sama saja. Hanya, tahun ini belum diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Jangan sampai anak tersebut merasa dikucilkan dan tidak ada dukungan lagi.

Kesempatan itu masih ada, hanya saja tinggal kita mau mengambil kesempatan itu atau tidak. Kegagalan adalah cobaan hidup yang tidak harus kita hadapi dengan kekecewaan, kegagalan merupakan cobaan Tuhan agar kita bisa mengatasi dan menghadapi kegagalan tersebut. Ambil kesempatan yang ada, jangan sia - siakan.

Apa agenda setelah kamu lulus?

Setelah dinyatakan lulus dari bangku sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, kini saatnya memikirkan agenda berikutnya. Apa yang harus dilakukan pasca lulusan ujian? Ada sejumlah rencana yang mungkin sudah dipersiapkan.

Sebagian besar barangkali melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang sudah mereka idam - idamkan. Namun, tak sedikit pula yang memilih bekerja, karena alasan ekonomi atau lainnya. Apapun rencananya harus dipersiapkan secara matang dari sekarang.

Pendaftaran mahasiswa baru sudah dibuka, bahkan seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) sudah dilaksanakan jauh - jauh hari dengan sistem jalur undangan. Atau barangkali ada yang melirik ke PT swasta, penulis kira tidak ada masalah. Terlepas dari semua itu, saat ini sudah bukan waktunya lagi bingung mencari atau memilih program studi di perguruan tinggi. Urusan seperti itu seyogyanya sudah dipikirkan jauh - jauh hari. Namun, seringkali semua tak berjalan sesuai harapan dan rencana, sehingga harus ada alternatif untuk menyelamatkan masa depan kita.

Memang, perlu banyak pertimbangan untuk memutuskannya. Disinilah peran orang tua dalam mengarahkan putra - putrinya, sangat penting. Karena, bagaimanapun pendidikan anak masih menjadi tanggung jawab orang tua. Seringkali orang tua memutuskan untuk melanjutkan studi anaknya ke jurusan yang mereka anggap cocok, namun tidak bagi anak. Akibatnya, berimbas pada prestasi belajar. Oleh karena itu, perlu ada komunikasi yang baik dalam menentukan jurusan dan PT yang akan dipilih.

Dalam menentukan jurusan dan perguruan tinggi hendaknya mempertimbangkan antara bakat, minat, prospek dan kondisi finansial orang tuanya. Bukan hanya mengikuti trend atau ikut - ikutan. Sebab, hal itu berkaitan dengan masa depan anda. Mempertimbangkan biaya kuliah sangat penting agar jangan sampai berhenti di tengah jalan. Meskipun, sebenarnya kini perguruan tinggi juga banyak memberi peluang memperoleh beasiswa.

Pada akhirnya, mempersiapkan masa depan sejak dini sangat perlu. Dengan begitu, tak ada lagi istilah coba - coba. Kuliah tak sekedar memenuhi minat, tetapi merupakan harapan untuk masa depan gemilang. Walaupun, sebenarnya juga bukan jaminan. Namun, setidaknya dengan memiliki bekal pendidikan yang cukup harapannya menjadi jembatan untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Selasa, 29 Mei 2012

Panas Terik, Kulit Dehidrasi

Air tidak hanya penting bagi tubuh, tapi juga berperan besar menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. Kandungan air di dalam kulit merupakan faktor penting dalam menjaga produksi kolagen dan elastin.


"Apalagi, musim kemarau tahun ini diprediksi sampai Oktober atau berlangsung selama enam bulan", terang prakirawan stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Taufik Hermawan kemarin (28/5). Kendati musim kemarau berjalan normal, dia mewanti - wanti bahwa potensi cuaca panas di Jatim justru terjadi di atas langit Surabaya.

Taufik beralasan, kondisi geografis Kota Pahlawan yang berada di selatan pesisir Laut Jawa dipengaruhi panas penguapan air. Selain itu, banyak bangunan tinggi dengan kaca. Selama lima bulan awal musim kemarau, Taufik memperkirakan suhu udara 24 - 33 derajat Celcius dengan kelembapan 46 - 89 persen. Sedangkan kecepatan angin 5 - 35 kilometer per jam.

Yang patut diwaspadai adalah puncak musim kemarau yang diprediksi berlangsung Oktober. "Perkiraan kami, suhu maksimal bisa 36 - 37 derajat Celcius," jelas pria kalem itu. Panasnya suhu pada bulan itu disebabkan pergerakan matahari tepat diatas langit Surabaya.

Meski demikian, potensi hujan lokal hingga kini masih terjadi di wilayah pesisir utara Gresik. "Intensitas hujan sangat ringan, tidak lebih dari 50 milimeter," tambahnya.

Tak salah, bila cuaca panas seperti saat ini, kita tetap menjaga kesehatan kulit. Sebab, panas terik membuat penguapan air jadi berlebihan. Dampaknya, kulit akan mengalami dehidrasi. "Itu terlihat dari kulit yang kering dan kasar sehingga membuat penampilan seseorang tampak lebih tua," ungkap dr Marina Haroen SpKK.

Agar kulit tidak mengalami dehidrasi, hal yang dapat dilakukan adalah minum banyak air putih. "Juga makan buah - buahan," kata spesialis kulit dan k3l4m1n dari RSAL dr Ramelan Surabaya tersebut. "Tak hanya zat gizi dalam buah, tapi cairan sangat dibutuhkan untuk mengurangi terjadinya dehidrasi," tambahnya.

Bila sudah minum air dan mengudap buah - buahan tetapi kulit terlanjur kering, kondisi itu dapat ditanganni dengan krim. Marina mengatakan, krim tersebut kebanyakan berisi bahan pelembut dan pelembab yang berfungsi merehidrasi kulit. "Pelembab mengandung bahan ceramic yang merupakan lipid atau lemak. Juga citric acid," paparnya.

Krim yang bisa menahan aquaporin tidak berkurang jumlahnya pun bisa diaplikasikan. Aquaporin adalah semacam pintu khusus untuk air. Dengan begitu, molekul air bisa bebas masuk dan keluar sel. Keberadaan aquaporin itu penting agar air tak bisa keluar masuk sel secara sembarangan. makin banyak jumlah aquaporin, kulit semakin lembab. "Produk tersebut bisa menahan transepidermal water loss akibat cuaca yang panas," jelas dokter lulusan FK unair itu.

Bolehkah sering cuci muka untuk membuat kulit jadi segar? Marina tak melarang. Namun, setelah cuci muka, wajah langsung diberi pelembab serta sunblock bila matahari masih terik. "Makin sering cuci muka, ya tambah sering juga mengoleskan pelembabnya," tegasnya.

Bagaimana dengan produk yang diklaim bisa merehidrasi kulit dengan cara disemprotkan ke wajah? Marina mengatakan, utamakan cara - cara yang sudah disebutkan. Tapi, jika kulit masih saja kering, boleh menggunakan produk tersebut. Pemakaian bahan tersebut merupakan upaya untuk merehidrasi kulit dari luar.

Produk tersebut paling baik dipakai untuk cuaca yang panasnya ekstrim. Misalnya, di Arab Saudi ketika menunaikan ibadah umrah maupun haji. "Kalau disini kan cuaca tak ekstrim," ucap dia.

Senin, 28 Mei 2012

Menunggu Memerlukan Kesabaran Besar

Suatu kali saya berada dalam sebuah perjalanan bisnis di Kota Pontianak, ibu kota Proviinsi Kalimantan Barat. Ini adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Bumi Katulistiwa yang dulu saya kenal lewat pelajaran Ilmu Bumi di sekolah.


Di waktu luang, mitra bisnis saya seorang keturunan Tionghoa Kalimantan, mengajak saya berwisata kuliner. Kami berdua menuju ke sebuah rumah makan khusus bakmi kepiting khas Pontianak yang konon sangat terkenal. Kedai bakmi yang sangat ramai dan terkenal ini juga dijuluki "bakmi tunggu", karena untuk menikmati semangkuk bakmi yang lezat itu, kita harus menunggu agak lama.

Kenapa? Konon kata teman saya, bakmi tersebut diolah semangkuk demi semangkuk, jadi cukup memakan waktu, di samping memang karena ramai pelanggan, sehingga kita harus sabar menunggu antrean.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya semangkuk bakmi yang mengundang rasa ingin tahu itu pun terhidang tepat di depan hidung saya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, saya pun menyantapnya sampai ludes dan saya setuju bahwa bakmi ini layak direkomendasikan. Cuma sayang ketika mau nambah semangkuk lagi ternyata persediaan sudah habis.

Nah, dalam kehidupan nyata ini seringkali kita harus bersabar dan menunggu. Mulai dari menunggu semangkuk bakmi, hingga menunggu berita kelulusan ujian. Dari menunggu kelahiran bayi, hingga menunggu pengumuman kenaikan harga BBM.

Menunggu itu membutuhkan kesabaran. Menunggu adalah sebuah kualitas unggul seorang manusia, karena manusia yang tidak bisa menunggu tidak akan pernah menemukan kedamaian di dalam hatinya. Namun untuk bisa menunggu dengan tekun, kita perlu melatih kualitas kesabaran, seperti seorang petani dengan tekun menunggu saat panen.

Namun demikian, pengertian menunggu itu harus diartikan secara aktif, alih - alih menunggu secara pasif. Menunggu secara aktif, artinya menunggu dengan sebuah harapan, bukan hanya sekedar kepasrahan. Pasrah tanpa harapan berarti menyerah.

Seorang petani tidak hanya 'menunggu' saat panen, namun ia juga berjuang menyirami, menyiangi, memupuk, dan merawat tanamannya. Dia punya harapan akan panen yang melimpah dan secara aktif mengupayakannya dengan segenap hati.

Bagi seorang wanita yang menunggu sang kekasih, maka kesabaran dan harapan akan datangnya sang lelaki idaman akan membuatnya mempersiapkan diri dengan bersolek dan mengenakan wewangian yang pasti akan menyenangkan pujaan hatinya.

Dan bagi saya yang kelaparan, maka menunggu berarti rela berdesakan untuk ngantre dan membayar harganya demi semangkuk bakmi kepiting yang lezat. Mari belajar untuk menunggu secara aktif dan meningkatkan kualitas kesabaran kita, sehingga semakin hari kita semakin sempurna.

Siswi SMK Swadaya Meninggal Saat Rayakan Lulusan

Ratusan siswa SMK Swadaya Temanggung, Minggu (27/5) kemarin, tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Mata mereka terlihat berkaca - kaca saat mendatangi rumah Sutri Usud Nur Arif (17) di Desa Pengilon, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Sutri adalah siswa Jurusan Akutansi SMK Swadaya yang tewas di Jalan Raya Temanggung - Parakan Km 2, Kampir Sukowangi, Sabtu (26/5) sekitar pukul 15.00. Saat itu, Sutri ikut arak - arakan merayakan lulusan.


Selain teman - teman sekolah korban, para guru juga ikut berbela sungkawa ke rumah almarhum. "Pihak sekolah sangat berduka, siswa kami, Sutri adalah siswa sederhana dan prestasinya bagus di sekolah. Dia ikut merayakan kelulusan layaknya teman - temannya yang lain," kata Wakil Kepala SMK Swadaya, Humam Sabroni.

Cerita memilukan itu bermula saat Sutri bersama ibunya mengambil surat pengumuman hasil ujian nasional (UN) di sekolahnya pukul 14.00. Begitu tahu kalau lulus, Sutri segera mengantar ibunya pulang ke Pengilon, Bulu. Setelah mengantar ibunya, Sutri kembali ke Temanggung dan bergabung dengan teman - temannya di alun - alun Kota Temanggung. Selanjutnya ikut konvoi keliling kota.

Tapi, melewati Jalan Raya Temanggung - Parakan di Kampir, Sukowangi, sepeda motor Yamaha Vega silver bernopol B 3156 EN yang dikendarai Sutri menyenggol sepeda motor Suzuki Thunder nopol AA 2162 LE. Sutri pun terjatuh di tengah jalan dan terlindas mobil yang melaju kencang. Sutri tewas di lokasi kejadian. Dan, Sabtu malam pukul 20.00 korban dimakamkan di desa setempat.

Dalam peristiwa itu, baik pengemudi mobil dan pengendara Suzuki Thunder melarikan diri. Korban maupun kendaraannya dibiarkan begitu saja. "Kami telah mengidentifikasi dan mengejar pengemudi dan pengendara yang melarikan diri," kata Kanit Laka Satlantas Polres Temanggung, AKP Eko Wahyono, Minggu (27/5).

Minggu, 27 Mei 2012

Nonton Stasiun TV Indonesia (Online)

Selamat datang dan selamat menikmati 'Siaran Televisi Online' yang dapat anda lihat secara live disini. Berbagai stasiun televisi Indonesia seperti SCTV, ANTV, INDOSIAR, TV ONE,TRANS TV,TRANS 7 dan lain - lain dapat anda saksikan dengan sempurna, karena disini kami memiliki performace server yang baik sehingga memungkinkan anda dapat mengakses siaran televisi dengan lancar.

Ibu Rumah Tangga Berkantor Di Rumah

Karier dan keluarga menjadi sebuah dilema bagi para ibu. Terkadang karier dikorbankan demi mengawal masa tumbuh dan berkembang sang anak. Namun, tak sedikit yang mengakalinya dengan tetap bekerja di rumah dengan memanfaatkan teknologi.


Seperti yang dilakukan Mizana, 36. Ibu muda ini merintis karier di dunia perhotelan sejak usia 20 tahun. Kariernya menanjak cukup cepat dengan memegang jabatan sebagai sales manager di salah satu hotel berbintang di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara.

Selain itu, Ana, panggilan akrabnya, juga aktif sebagai pengajar di salah satu sekolah tinggi perhotelan di Jakarta. Ana terus menjalani karier bahkan setelah melahirkan anak pertamanya.

Ketika hamil anak ke dua, wanita kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini merasa harus mencurahkan perhatian kepada buah hatinya. "Saya berkaca pada pengalaman anak pertama. Dia cuma bisa ketemu saya saat libur. Dia belum bangun saya sudah berangkat. Saya pulang dia sudah tidur," tutur Ana.

Karena itu, di awal kehamilan kedua, Ana kemudian berdiskusi dengan suaminya perihal keinginannya meninggalkan pekerjaan untuk mengurus anak - anak.

"Alhamdulillah, suami saya sangat bisa diajak kompromi orangnya. Selama ini juga karena waktu kerjanya lebih fleksibel, dia banyak menghabiskan waktu untuk anak. Dia juga sangat membebaskan saya seumpama mau berkarier," kata dia. Ana dan suaminya memang berprinsip sejak awal menikah porsi pembagian tugas dalam rumah tangga bagi keduanya setara.

Setelah banyak berpikir dan berdiskusi bersama suami, Ana lantas membulatkan tekad untuk keluar dari pekerjaannya. "Banyak orang yang bilang sayang sekali, padahal posisi sudah bagus dan saya masih sangat muda. Tapi saya bilang rezeki bisa dicari, tapi waktu saya bersama anak tidak akan lama karena mereka terus tumbuh. Sebagai ibu saya tidak mau melewatkan itu. Saya malah merasa bersalah dengan anak pertama karena ketidakhadiran saya selama tujuh tahun perkembangannya," jelasnya.

Ana mengaku tidak menyesal sama sekali meninggalkan kariernya. Pasca kelahiran anak kedua, Ana aktif dalam event organizer (EO) untuk memfasilitasi seminar para pegawai negeri, terutama di daerah yang ingin menambah kredit untuk naik pangkat.

"Saat bekerja dulu saya sering diajak bekerja sama oleh EO untuk meng-handle kegiatan semacam ini. Bahkan ini menjadi salah satu sumber pelanggan terbesar," ujarnya.

Demi mendalami bidang barunya, Ana kuliah di jurusan ekonomi salah satu universitas swasta di Jakarta dan mengambil kelas malam. "Saya belajar tentang hal ini mulai dari nol," kata dia.

Berbekal keuletan belajar, rajin mengadakan riset, dan ikut kegiatan serupa beberapa kali, Ana membentuk EO sendiri. "Sangat menguntungkan. Selama bekerja saya memiliki jaringan dan masih menjaganya," tuturnya.

Hingga kini sudah empat tahun Ana menjalankan EO Pusat Kajian Daerah miliknya. Dengan teknologi, Ana dapat menghubungi kliennya melalui telepon atau Blacberry Messenger. Rancangan materi dan itinerary (rencana perjalanan) dikirimnya melalui surat elektronik.

"Mencetak materi sampai bikin backdrop saya tinggal desain dari rumah. Hasilnya saya kirim via e-mail ke percetakan langganan. Kalau sudah jadi, kurir yang antar ke rumah. Untuk meeting, karena kebanyakan klien saya dari daerah, ya, lewat Skype," jelasnya.

Ana resmi menyandang status sebagai wanita karier tanpa harus meninggalkan rumah. "Saya bisa bekerja sekaligus menjaga bayi saya, juga menemani sang kakak yang mulai beranjak remaja. Kalau saya gelar acara di hotel, anak - anak dan suami ikut. Saya jadi hemat juga uang liburan keluarga," tuturnya sambil tertawa.

Sabtu, 26 Mei 2012

Reality Fighters, Penggabungan Dunia Nyata Dalam Game

Dua karakter berpenampilan eksentrik terlihat beradu jurus pamungkas memperebutkan gelar jawara. Anehnya, arenanya berada diatas sebuah meja ruang kerja. Ya, itulah gambaran apabila anda memainkan game Reality Fighters pada PS Vita, bahkan saat anda mengarahkan kamera ke atas meja di ruangan kerja anda.


Berbeda lagi jika anda berada di puncak gedung pencakar langit dan mengarahkan kamera yang ada pada game portabel terbaru keluaran Sony Computer Entertainment tersebut ke arah jalanan di bawah anda.


Karakter otomatis berubah menjadi lebih besar, seolah raksasalah yang bertarung di tengah kota. Seolah terjun ke dunia nyata, karakter game tersebut begitu menyatu dengan beragam lingkungan yang menjadi latar arena bertarungnya.

"Teknologi augmented reality ini bisa memasukkan bahkan hingga 360 derajat panorama menjadi latar pertarungan. Memberikan pengalaman bermain yang lebih nyata, seru dan menyenangkan," ungkap Mitsuo Hirakawa, Senior Producer SCEE Exdev sekaligus produser game Reality Fighters, saat peluncuran PS Vita di Jakarta, awal Mei lalu.

Teknologi augmented reality (AR) pada game Reality Fighters mampu menempatkan dunia nyata sebagai arena pertempuran. Anda hanya tinggal mengarahkan kamera PS Vita anda ke tempat yang anda inginkan dan mengkonfirmasinya. Apabila anda mengarahkan kamera ke arah lain, kedua karakter yang bertarung tidak akan terlihat.

Tak hanya arena dunia nyata yang dihadirkan dalam permainan. Anda pun bisa menjadi bintang utama dalam game tersebut. Anda hanya perlu memotret diri sendiri dan mendesain (customize) avatar anda sendiri, dengan tambahan gaya rambut, pakaian, bahkan bentuk tubuh.

Pemain pun bisa memakai wajah idola mereka, yang bisa diambil dari gambar di majalah. Anda bahkan bisa bermain dengan teman anda yang juga pemilik PS Vita dalam satu arena dengan menggunakan wifi. Reality Fighters hanya satu dari sekian banyak game AR pada PS Vita.

AR pun kini menjamur di Iphone dan Android. Sebut saja AR bola basket, yang mampu menghadirkan lapangan basket mini. Yang diperlukan hanya secarik kertas (sebagai lapangan) dan Iphone.

Bagi mereka yang ingin melawan alien di halaman belakang rumah, bisa mencoba game AR Invaders. Game ini memiliki level dengan tingkat kesulitan tertentu dan dapat dimainkan dalam mode 360 derajat berdiri.

Selain itu, Sky Siege menjadi salah satu permainan AR yang paling adiktif untuk android. Game ini mengubah lingkungan anda menjadi medan perang yang mematikan. Ponsel pintar pemain menjadi layar pembuka jendela ke dunia virtual 3D penuh dengan helikopter tempur dan jet pengebom dan berhadapan dengan musuh.

Pada Ipad dan Samsung Wave, game AR Defender bisa jadi pilihan menyenangkan. Game tersebut menampilkan sebuah menara pertahanan dan harus melawan musuh dengan berbagai senjata, langsung di meja anda. Pemain cukup memindahkan telepon untuk menargetkan musuh. Permainan ini menggunakan ponsel kamera anda dan selembar kertas dengan motif tertentu yang anda cetak.

Augmented reality merupakan teknologi pencitraan visual yang mampu mentransformasi perangkat mobile dan berinteraksi dengan dunia nyata (realtime). AR dianggap perpanjangan dari virtual reality, yakni ruang virtual tempat pemain membenamkan diri ke dalam ruang itu dan melampaui batas - batas realitas fisik.

Game AR diprediksi akan menjadi tren game yang meluas di masa depan. Terlebih, kemajuan ponsel pintar, game portabel dan tablet, semakin maju serta menjamur di kalangan masyarakat dunia. Pasalnya, kamera yang terletak di bagian belakang alat itu menjadi penunjang utama untuk menampilkan teknologi tersebut. Inilah yang membuat anda bebas berfantasi dimana saja dan kapan saja lewat berbagai game AR yang ditawarkan. AR tak hanya berkembang di dunia game, tetapi juga menjamur di berbagai aplikasi lainnya.

Berbeda dengan game AR yang semakin marak di luar negeri, saat ini AR memang masih asing di dunia teknologi informasi Indonesia. Beberapa developer game lokal sudah mulai menciptakan game AR. Salah satunya, Agate Studio, yang meluncurkan game AR Smash Mania untuk Nokia Symbian. Permainan itu memungkinkan anda untuk bermain bulu tangkis dimana saja. Dengan fitur accelerometer, ponsel anda sekarang telah menjadi raket bulu tangkis yang dapat anda gunakan untuk memukul shuttelcock dan menyerang lawan.

Namun, Aditia Dwiperdana, desainer game agate, justru mengungkapkan game AR diperkirakan tidak akan menghentikan game - game PC, situs dan konsol. Sebab, game AR dinilai agak sedikit merepotkan. Pemain terkadang harus memiliki penanda (mark) dan alat tertentu (Android, Iphone, Ipad), sehingga hanya segmen tertentu yang tersentuh.

"AR merupakan tren teknologi terbaru dalam dunia game, tapi tidak lantas menggantikan game platform lainnya. Sebab, masih banyak yang lebih nyaman dengan interaksi yang biasa dengan tombol atau touch. Namun, AR akan menjadi game alternatif bertampilan visual dengan pengalaman interaksi yang berbeda," ungkap Aditia.

Jumat, 25 Mei 2012

Pengamen Menodai Gadis Dibawah Umur

Seorang pengamen bernama Endi Tri Diska (25) warga Semanggi, Pasar Kliwon, kemarin ditahan aparat Polsekta Jebres setelah membawa lari anak sekaligus menodainya sebanyak tiga kali. Meskipun tindakan karena sama suka tapi polisi melakukan sangkaan undang - undang perlindungan anak setelah membawa anak dibawah umur sebut saja Kunthi (15) asal Mojosongo, Jebres selama lima hari.


Ditangkapnya pelaku setelah orang tua korban laporan polisi sekaligus mendapati anaknya kembali bersama pengamen sehingga polisi yang mendapatkan laporan tersebut menangkapnya. Sedangkan menurut laporan orang tua korban mengaku anaknya lima hari tidak pulang setelah mendapat marah karena kerap pulang malam serta diindikasikan bergaul dengan orang tak dikenal. Kemudian polisi menahan pengamen ini setelah terbukti mengajak berhubungan 1nt1m terhadap korban di Semanggi atau kontrakannya pengamen ini.

Kapolsek Jebres Solo Kompol I Wayan Sudita mengatakan kalau pelaku dijerat pasal 332 Jo 82 undang - undang perlindungan anak nomor 23 tahun 2003 karena sengaja membawa pergi dari rumah korban serta melakukan hubungan 1nt1m.

"Kalau pelaku ini kenalan dengan korban sering dicurhati sehingga merasa iba dibawa pergi selama lima hari serta melakukan tindakan 4su5ila," Jelas Kanit Reskrim Polsek Jebres AKP Suharjo.

Pelaku dalam pemeriksaan sengaja mengajak korban pergi setelah adanya keinginan korban sendiri untuk pergi karena dianggap orang tuanya kerap marah. Dari sinilah kondisi mabuk akhirnya mencoba bertindak 4su5ila di kosnya meskipun ujung keinginan diterima korban. Niat ingin menodai karena curhat di dalam kos sengaja mencoba men99eray4ng1 dan berhasil bertindak 4su5ila.

Berita Serupa:

Dijanjikan Nikah, Gadis Desa Rela D1ca6uli

LP (19) gadis yang baru beranjak dari remaja yang berdomisili di Craken, Masaran, Sragen d1ca6uli pemuda tetangganya sendiri, Mulyadi (26), hingga lima kali! Motif aksi p3nca6ul4n itu belum diketahui secara pasti, diduga korban dijanjikan akan dinikahi pelaku. Saat ini, kasus p3nca6ul4n tersebut tengah ditangani pihak kepolisian Polres Sragen, Kamis (24/5).

Informasi di kepolisian menyebutkan, saat itu LP yang tengah berada di rumah dihampiri pelaku. Kebetulan sejak beberapa waktu sebelumnya, kedua muda - mudi yang masih tetangga itu diduga menjalin hubungan dekat. Lantas mereka pun bermain di rumah nenek pelaku. Disaat berada di rumah nenek pelaku yang juga masih satu desa itu, LP langsung dirayu dan dimasukkan kamar.

Saat berada di kamar berduaan itu, korban d15etu6uh1 pelaku sebanyak 5 kali. Kasus itu mencuat saat orang tua korban curiga dengan sikap anaknya yang berubah. Saat ditanya, ternyata anaknya telah d15etu6uh1 pemuda tetangganya membuat orang tua korban emosi. Tidak terima ulah pelaku, orang tua korban Sri (45) langsung melaporkan kasus tersebut ke Polres Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi melalui Kasubag Humas AKP Mulyani mengatakan, kejadian p3nca6ul4n itu terjadi di rumah nenek pelaku WAS. Saat itu korban yang berhasil dibujuk langsung d1ca6uli.

"Untuk memastikan kasus tersebut, kami masih melakukan pengusutan lebih lanjut," papar AKP Mulyani.

Pendeta Yohanes Gagal Ke Italia

Duit ratusan Euro (mata uang Eropa) dan dollar AS, milik Pendeta Yohanes Sulistiyanto (42) warga Jl. Cempaka Raya Sidorejo Sleman, raib diambil pencuri spesialis bobol mobil, Selasa (22/5) sore kemarin. Selain itu, korban juga gagal pergi ke Italia. Pasalnya tiket penerbangan Jakarta - Italia, ikut disikat jambret yang beraksi di depan Indomaret Sambilegi Maguwoharjo Depok Sleman itu.


Menurut korban, penjambretan yang dialaminya terjadi sekitar pukul 18.30 petang. Saat itu korban dengan diantarkan sopirnya, Gunawan (36) berniat membeli air mineral di toko swalayan Indomaret. Setelah korban berada di dalam swalayan, Gunawan turun dari mobil yang diparkir tepat di depan pintu Indomaret, hendak membantu membawakan belanjaan tuannya.

Saat korban bersama Gunawan masih di dalam swalayan, korban sempat melihat dua orang masuk ke dalam mobil dan mengambil tas ransel yang dismpan di jok depan. Dia dan gunawan berusaha mengejar pelaku. Namun, dengan gesit kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor kemudian kabur ke arah Kalasan.

"Waktu saya masih di dalam swalayan melihat dua orang masuk ke mobil. Saya berusaha mengejarnya namun mereka sudah lari jauh pakai motor," kata korban kepada petugas, saat melapor ke Polsek Depok Barat.

Korban mengaku menderita kerugian sebesar Rp 8 juta. Tas ransel yang diambil pencuri berisi laptop, HP, uang 350 Euro dan $50, serta tiket pesawat terbang Jakarta - Italia.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Depok Timur Kompol Qori Oktohandoko mengatakan, pihaknya langsung menangani kasus tersebut. Pelaku dengan mudah mencuri barang - barang korban, karena pada saat diparkir, mobil tidak dikunci. "Kami sudah memintai keterangan dari korban maupun saksi terkait 2 pelaku yang sempat dilihatnya. Kasus ini dalam penyelidikan," tegas Qori. Qori menghimbau kepada masyarakat agar berhati - hati jika memarkirkan kendaraan, baik mobil maupun motor di tempat umum.

"Untuk menghindari pencurian, kalau memarkir kendaraan, hendaknya dikunci," imbuhnya.

Kamis, 24 Mei 2012

Kerajinan Kulit Kerang Di Pemalang

Kabupaten Pemalang merupakan daerah pesisir yang kaya akan hasil laut, begitu juga dengan limbah kulit kerang jumlahnya sangat melimpah. Namun, sampai saat ini pihak yang memanfaatkan potensi ini masih sedikit. salah satunya adalah Kerajinan Andora, yang menyulap limbah kulit kerang dan barang tak terpakai lainnya menjadi barang yang bernilai ekonomis.


"Kita sudah mulai membuka usaha sejak tahun 1990, dengan produk berupa tirai , lampu gantung, hiasan dinding serta pernak - pernik lainnya. Adapun pangsa pasar antara lain Pekalongan, Semarang, NTB dan lain - lain. Sebenarnya pangsa pasar masih terbuka lebar, hanya saja terkendala modal, karena ada beberapa jenis kulit kerang yang harus didatangkan dari luar daerah seperti Brebes maupun dari luar Jawa," tutur Siti Fatimah (40) pemilik kerajinan Andora yang membuka bengkel kerja di kios parkir objek wisata Widuri, Rabu (23/5).

Hingga saat ini jumlah karyawan tetap di Andora, papar Siti ada enam orang. Namun diluar itu ada anak - anak sekolah yang biasanya ikut bekerja ditempatnya selepas sekolah. Mereka kebanyakan anak - anak tetangganya. Untuk harga produk, nilainya bervariasi mulai dari yang Rp 3.500 hingga Rp 20.000. Sayang karena produk masih terbatas, sering pengunjung belum bisa membeli dalam jumlah banyak.

Terpisah, Kepala Kelurahan Widuri, Samsudin SIP membenarkan jika ada warganya yang menggeluti bidang kerajinan kulit kerang. Menurut dia, sebenarnya peluang yang bisa dikerjakan sangat besar sebab bahan baku yang ada melimpah dan pangsa pasar juga jelas. Apalagi Widuri merupakan salah satu objek wisata yang selalu mendapatkan kunjungan tamu setiap hari.

"Harapan kami, dinas dan instansi terkait dapat memberikan dukungan dan pendampingan terhadap perajin secara berkesinambungan, karena mereka membangkitkan potensi dari yang tadinya limbah menjadi barang bernilai ekonomis. Apalagi selain kulit kerang juga ada kerupuk kulit ikan blado," pungkasnya.

Anjing Pemangsa Kambing Di Kedungbanteng Tertangkap

Hewan pemangsa puluhan kambing di Kecamatan Kedungbanteng, akhirnya tertangkap pada Rabu (23/5) dini hari. Anjing kampung liar tersebut tertangkap sesudah polisi memasang CCTV di kandang kambing dan anjing tersebut jatuh ke dalam lubang jebakan saat hendak memangsa kambing yang berada di kandang.


Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono mengatakan, CCTV dipasang pada Selasa malam di kandang kambing milik Kislam, warga setempat.

Sekitar pukul 03.30 WIB, ada seekor hewan yang mendekati kandang dan jatuh dalam lubang jebakan. Warga langsung berbondong - bondong datang ke lokasi dan melihat seekor anjing di dalam lubang yang terjerat tali.

"Anjing kampung liar itu sangat kuat dan saat warga datang, ia hampir lepas dari jebakan. Beberapa tali sudah lepas dari tubuhnya dengan cara digigit," jelasnya.

Lebih lanjut Kapolres menyatakan, anjing liar tersebut merupakan anjing pemburu yang diduga lepas dari pemiliknya. Dalam perkembangannya mereka berkembang biak dengan hidup berkelompok.

Sebab, dari rekaman CCTV, diketahui anjing pemangsa kambing yang sudah meresahkan warga tersebut lebih dari satu ekor.

"Kita menduga ada sekitar tiga - empat ekor anjing kampung liar yang berkeliaran memangsa kambing. Ukuran anjing tidak begitu besar dan berwarna putih dengan belang - belang coklat," kata Kapolres.

Meskipun sudah ada hewan pemangsa yang tertangkap, namun polisi masih tetap akan memasang CCTV hingga beberapa waktu ke depan. Ada dua CCTV yang dipasang, yaitu di Kebocoran dan Karangnangka, Kedungbanteng.

Sementara itu, tertangkapnya anjing pemangsa ini membuat warga berbondong - bondong ingin melihat dari dekat. Awalnya anjing ditaruh di salah satu rumah warga di Kebocoran. Namun karena banyaknya warga yang melihat akhirnya polisi memindahkan ke lapangan.

Pada pagi harinya, anjing tersebut dibawa ke Unit Satwa Polres Banyumas. Tidak hanya warga yang berdatangan untuk melihat, Bupati Mardjoko juga datang ke Unit Satwa untuk melihat langsung binatang tersebut.

Bupati mengatakan, dengan tertangkapnya anjing pemangsa ini, artinya cerita - cerita mistis yang berkembang tidak benar.

Bupati juga menyatakan, bagi warga yang kehilangan kambing akibat dimangsa oleh binatang tersebut, bisa mengajukan bantuan melalui desa dan pemkab siap untuk mengganti.

"Kita nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan soal penggantian ternak warga yang dimangsa binatang ini. Ganti rugi ini akan diberikan sesudah ada pengajuan permohonan dari pemilik kambing dan kemudian dinas terkait akan melakukan pendataan," kata bupati.

Rabu, 23 Mei 2012

Kisah Perjalanan Sukses 'Murni Bakery'

Bermula dari memsarkankan rotinya ke sudut - sudut Yogyakarta menggunakan gerobak dan sepeda pada masa perjuangan, Murni Bakery yang kini memasuki usia 60 tahun menjadi salah satu perusahaan roti terkemuka di Yogyakarta. Meski sempat mengalami sedikit kesusahan saat Indonesia diterpa krisis moneter 1998, namun Murni Bakery berhasil bangkit lagi menginjak awal tahun 2000.


Toko roti yang terletak di Jalan Bintaran Wetan 30 ini memang masih menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk berwisata kuliner. Setidaknya, ada lebih dari 30 jenis produk, yang tiap hari disediakan kepada pengunjung.

"Salah satu kunci kami mampu bertahan sejauh ini, karena terus menjaga kualitas rasa rotinya. Jika konsumen puas, maka mereka dengan sendirinya akan menceritakan kepada sahabat dan kerabat. Efek berantai inilah yang ingin kami bangun. Yang pasti, kami ingin terus berada di hati masyarakat Yogyakarta," ujar pemilik Murni Bakery, Suryono, saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (22/5).

Menurutnya, perkembangan dunia bakery di Yogyakarta saat ini meningkat pesat, baik ragam produk maupun dari sisi persaingannya. Karena itu, Murni Bakery terus memperbaharui diri dengan tak henti menciptakan produk - produk baru, mengikuti perkembangan zaman.

Dikatakan, dalam sehari pihaknya menghabiskan setidaknya 500 kilogram tepung terigu ketika memproduksi roti. Sedangkan pendapatan rata - rata perhari, mencapai Rp 30 juta. Kini, untuk memasok produknya ke berbagai tempat, Murni Bakery menggunakan tiga mobil pengantar. Dengan bantuan sekitar 100 karyawan, ia membuat roti untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari ulang tahun, pernikahan, kebutuhan acara kantor, acara keluarga dan lainnya.

Warga Cenderung Enggan Melaporkan Peristiwa Ke Polisi

Masyarakat dinilai masih enggan melapor, baik peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Mereka takut jika melapor maka keselamatan jiwa baik diri sendiri maupun keluarga akan terancam. Padahal, kerahasiaan pelapor telah dijamin oleh undang - undang sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.


Di sisi lain, polisi menghimbau agar masyarakat menyertakan identitas diri jika melapor atau mengadukan sebuah peristiwa ke polisi. Hal itu penting, mengingat nantinya polisi akan melaporkan perkembangan tindak lanjut aduan tersebut kepada pelapor.

Pelaporan maupun pengaduan, dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi kantor polisi setempat. "Jangan sampai masyarakat membuat surat kaleng karena nantinya akan mempersulit polisi dalam menindaklanjutinya," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Hj Anny Pudjiastuti kepada wartawan usai acara sosialisasi implementasi Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan tata cara pelayanan informasi publik di Polda DIY, Selasa (22/5).

Diakui Kabid, masih banyak aduan masyarakat yang tidak direspon karena tidak memberikan alamat yang jelas. Setiap aduan segera ditindaklanjuti hari itu juga. Kabid Humas menambahkan, setiap hari, ada aduan masuk ke Polda DIY dan mayoritas menyoroti ketidakprofesionalan polisi baik di Polda DIY maupun jajaran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami segera menindaklanjuti aduan tersebut dengan menegur kepada oknum anggota yang bersangkutan," jelas Kabid Humas.

Kabid menegaskan, Polda DIY tidak akan menutup informasi untuk dipublikasikan. Terkait adanya informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam pasal 17 UU KIP, Kabid mengatakan hal itu tidak bersifat permanen.

Sementara dalam sambutan saat berlangsungnya acara sosialisasi, Kapolda DIY Brigjen Pol Drs Tjuk Basuki yang dibacakan Wakapolda Kombes Pol M Jaelani, menghimbau, seluruh personel di lingkungan Polda DIY dapat menjadi penyuluh informasi yang baik, terutama sejak diberlakukannya UU KIP. Salah satu amanat dalam undang - undang tersebut, yaitu adanya partisipasi publik dalam mengakses dan mendapatkan informasi.

Ditambahkan, di Polda DIY telah dibentuk pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) yang bertanggung jawab mendokumentasikan, menyimpan, menyediakan dan memberikan pelayanan informasi.

Selasa, 22 Mei 2012

Lomba Menggambar Batik Diikuti Para Manula

Sembari dahinya mengerut, Mbah Sutris terus saja memandangi kanvas berukuran 40 x 40 cm yang dipegangnya. Begitu seterusnya, dia hanya memandang sembari sesekali matanya melirik ke atas seperti sedang berpikir.


Hampir lima menit lebih kanvas itu didiamkannya. Cat warna - warni di sampingnya belum juga disentuh oleh pria berusia 75 tahun ini. Sepertinya saat itu, dia sedang dirundung kebingungan hendak menggambarkan apa di kanvas putih itu.

Mbah untung tidak kalah bingung. Peci di kepalanya yang semula lurus sudah mulai menceng karena terus dipegangnya. Dahinya tidak kalah mengerut. Meskipun sesekali dia sudah memberanikan diri mencorat - coret kanvas itu dengan kuas, entah apa yang sedang dia gambar.

Tidak jelas karena hanya garis tebal dan tipis. Bagi orang yang tahu lukisan mungkin menyebutnya sebagai lukisan abstrak karena secara kasat mata tidak begitu jelas bentuknya. "Gambar apa mbah?" tanya seorang panitia. "Wah mboten ngertos niki, bingung", (wah tidak tahu ini, bingung), katanya lirih sembari tersenyum menunjukkan gigi ompongnya.

Hingga waktu melukis hampir usai, panitia mengumumkan waktu tinggal lima menit lagi. Padahal, kakek nenek yang jumlahnya tidak ada sepuluh itu belum ada satu pun yang menyelesaikan pekerjaannya.

Para lansia ini makin panik begitu waktu hampir habis. Ada yang melukis apa adanya, entah membentuk apa, ada pula yang nekat menggambar dengan tangan dan meninggalkan kuasnya. "Kesuwen", (kelamaan), kata seorang nenek sembari menggambar dengan jari telunjuknya.

"Selesai", kata seorang panitia sembari meminta para peserta mengumpulkan hasil lukisannya. Hampir semua tidak berbentuk. Ada yang menggambar burung tapi hanya pohonnya saja. Ada juga yang hanya membuat bulatan - bulatan warna - warni memenuhi seluruh isi kanvas. Sontak kelucuan itu membuat sejumlah warga yang menonton terbahak - bahak.

Ketua Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) Umar Khusaeni mengatakan lomba ini dibagi ke dalam dua kategori yakni untuk anak - anak dan manusia lanjut usia (manula). Mereka yang boleh ikut adalah warga yang tinggal di sekitar lereng Perbukitan Menoreh. Acara ini sendiri merupakan kerja sama antara KSBI dengan Menoreh Fondation dan Dusun Menoreh Villa's.

Khusus untuk kategori manula, peserta harus berusia diatas 70 tahun. Lomba ini dimenangkan oleh Mbah Sutris dan juara kedua dimenangkan Mbah Untung, 80. Mbah Sutris menggambar batik bermotif bunga tempel sedangkan Mbah Untung melukis batik Gatotkaca meskipun hasil lukisannya tidak mirip - mirip amat dengan Gatotkaca.

"Peserta manula ada yang berusia 85 tahun. Kami memilih peserta anak - anak dan manula untuk membangkitkan semangat nasionalisme bangsa kita, terutama kebanggaan mengenakan batik," tandas Umar.

Umar mengatakan, ada banyak hal yang unik dalam acara ini. Misalnya, pihaknya sudah menyediakan kuas namun para manula lebih suka melukis dengan menggunakan tangan. Dia berharap momen harkitnas akan menjadi pintu masuk kebangkitan batik di Magelang.

Manajer Dusun Menoreh Villa's Dian Febriani mengatakan pihaknya mengundang 500 anak - anak di perkampungan sekitar Gunung Menoreh serta ratusan warga d3w4s4. "Melukis dan membatik adalah kegiatan yang sangat digemari masyarakat. Kita ingin dua hal ini tetap lestari sehingga perlu terus menerus disosialisasikan," ungkap Dian.

Dian mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus bangga dengan kekayaan budayanya seperti batik. "Ini warisan nenek moyang kita. Kita berkewajiban melestarikan batik. Jangan sampai batik diklaim bangsa asing," tandas dia.

Gadis Cantik Ditipu Luar Dalam Hingga Hamil

Gara - gara berkenalan dengan seseorang melalui SMS nyasar, gadis cantik berinisial AP, 21, warga Desa Tangkis, Guntur, Demak ditipu luar dalam.


Pelakunya berinisial FS, 30, warga Desa Donorejo, Karangtengah, Demak, yang dikenal korban dari SMS nyasar. Selain mengambil barang berharga milik korban, FS juga sempat mengajak korban berhubungan layaknya suami istri. Tak terima dengan kejadian itu, korban melaporkan FS ke SPK Polres Demak.

Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo melalui Kasubag Humas AKP Sutomo menjelaskan, nasib apes itu dialami korban AP bermula saat ia mendapatkan pesan SMS nyasar yang masuk ke handphone-nya. Rupanya korban penasaran dengan kiriman SMS itu. Ia pun membalasnya. Dari situ, korban berkenalan dengan FS. Keduanya pun semakin sering berkirim SMS, hingga bertambah akrab.

Setelah merasa saling dekat, keduanya sepakat untuk kopdar alias kopi darat. Pertemuan perdana dilakukan di daerah Onggorawe, Sayung. Rupanya korban langsung terpesona dengan pelaku. Bahkan, saat pelaku nekat meminjam BPKB motor miliknya, korban tak keberatan.

Ironisnya, pada pertemuan selanjutnya, pelaku kembali meminta kalung emas seberat 6 gram yang dipakai korban dan handphone merk LG. Entah dihipnotis atau sudah terbuai dengan pelaku, korban kembali memberikan semua yang diminta kenalan barunya itu.

"Dia berjanji akan mengembalikan semua barang - barang saya dua minggu lagi," ujar korban di depan petugas SPK Polres Demak.

Bukan hanya itu, pada 16 Januari 2012 lalu, pelaku mengajak korban untuk check in hotel di daerah Demak. Disini, pelaku kemudian mengajak korban berhubungan 1nt1m layaknya suami istri. Meski sempat menolak, korban akhirnya hanya bisa pasrah saat d15etu8uh1 pelaku. Dari hubungan haram itu, korban akhirnya mengandung.

Korban sendiri sempat menuntut pertanggungjawaban pelaku. Namun pelaku tak mau bertanggung jawab, bahkan semua barang milik korban juga tidak dikembalikan, tapi justru digadaikan ke sebuah BMT. Merasa sudah ditipu luar dalam, korban akhirnya melaporkan perbuatan FS ke petugas Polres Demak. Hingga kemarin, laporan korban masih dalam penyelidikan petugas.

Senin, 21 Mei 2012

Pencuri, Berangkat Pakai Supra Pulang Naik Motor Gede

Ketatnya pengamanan acara peresmian dealer Harley Davidson Mabua di Jalan Dr Wahidin No 93, Kota Semarang, Sabtu (19/5), tak menyiutkan nyali Bagus Adi Saputro (23) untuk membawa lari sebuah motor gede (moge) Harley Davidson atau HD. Bagus sangat percaya diri karena telah melakukan perhitungan dengan cermat.


Tanpa kesulitan, Bagus mampu menembus pengamanan acara peresmian dealer HD yang dihadiri Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan, sejumlah pejabat penting dan tentu saja para owner Harley Davidson.

Bagus menggasak Harley yang diparkir di halaman luar, tak jauh dari pos keamanan. Menurut Bagus, saat itu, di pos ada beberapa petugas keamanan dan petugas parkir. Namun, mereka tidak menghalangi saat Bagus pergi dengan salah satu moge.

"Harley itu memang tidak ada kuncinya, hanya sebuah tombol on-off saja. Saya sudah mempelajari dan mengenal jenis Harleynya," kata Bagus di Mapolrestabes Semarang di Kalisari, Minggu (20/5).

Ketika acara peresmian selesai, salah satu pemilik Harley menyadari kalau mogenya tidak ada. Polisi dan para pemilik Harley yang memiliki ikatan persaudaraan kuat segera berpencar untuk untuk mengumpulkan informasi tentang moge yang raib tersebut.

Sementara itu, orang tua Bagus kaget mendapati anaknya pulang naik moge. Padahal beberapa jam sebelumnya, Bagus meninggalkan rumah naik sepeda motor Honda Supra.

Bagus lalu memantau Twitter dan menemukan beberapa pemilik Harley yang ngetwit ihwal raibnya Harley Davidson jenis Ultra Classic keluaran tahun 2008 nopol B 6619 SGQ milik Susanto El Fariz (37), warga Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang. Informasi di twitter itu juga menyertakan nomor ponsel Susanto (pemilik HD).

Bagus ikut berkomentar tentang raibnya Harley di acara peresmian Mabua Jalan Dr Wahidin, Semarang. Namun, pada waktu yang hampir bersamaan, warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ini mengirim sms ke Susanto. "Saya menulis pesan bahwa saya telah menemukan kendaraannya. Saya berharap akan mendapatkan imbalan atau tebusan sebesar Rp 5 juta," kata sarjana hukum lulusan universitas swasta di Kota Semarang itu.

Bagus tak mendapat tanggapan dari Susanto. Namun, Sabtu malam, Bagus justru ditelepon Sainan, bos perusahaan Event Organizer (EO) Komunika yang beralamat di Jalan Sriwijaya, Semarang. Bagus pernah bekerja di perusahaan itu.

Di telepon itu, kata Bagus, Sainan meminta ia mengantar Harley tersebut ke kantor Komunika karena akan diantar ke sang pemilik. Bagus mematuhi perintah mantan bosnya dan berangkat ke kantor Komunika.

Saat sampai di Komunika, Minggu (20/5) sekitar pukul 01.00, Bagus ditangkap polisi. Rupanya, Susanto menyebarkan sms dari Bagus ke teman - temannya hingga didapat informasi bahwa pengirim sms itu adalah Bagus Adi Saputro, mantan anak buah Sainan. Bagus lalu dipancing datang ke Komunika.

Informasi tentang para pemilik HD akan berdatangan pada peresmian Mabua Jalan Dr Wahidin, kata Bagus, ia dapatkan dari rekannya yang bekerja di Mabua beberapa hari lalu. Bagus lalu menyusun rencana menggondol salah satu HD. Bahkan pada Kamis (17/5), Bagus survei ke Mabua Jalan Dr Wahidin.

"Saya mengetahui disana ada acara kumpul - kumpul pemilik Harley dari seorang teman saya yang bekerja di tempat tersebut," kata karyawan perusahaan penyewaan tenda ini.

Bagus mengaku, aksi pertamanya menggasak Harley Davidson ia lakukan pada pertengahan tahun 2011. Saat itu, Bagus membawa kabur HD tipe Ultra Classic dari sebuah hotel di Yogyakarta. Bagus kemudian mengontak si pemilik dan kemudian mendapat "tebusan" Rp 6 juta.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Elan Subilan mengatakan, pencurian itu terungkap setelah pihaknya meminta keterangan dari para pemilik Harley dan juru parkir. "Saat melakukan penyelidikan, kami juga mengaitkan pencurian ini dengan kasus raibnya Harley di Yogyakarta. Dari situ kami dapat menangkap pelakunya," kata Elan.

Minggu, 20 Mei 2012

Kisah Para Tikus Yang Sedang Berdiskusi

Pada suatu hari.. Ada seekor kucing besar. Ia berkeliaran di peternakan. Setiap kali ia datang, tikus - tikus menjadi kalang kabut. Tak seekor pun berani meninggalkan liangnya. Tikus - tikus takut kalau - kalau jatuh ke dalam cengkeraman binatang bengis itu.


Para tikus sepakat untuk berkumpul dan membicarakan masalah itu serta mencari jalan untuk mengatasinya. Pada suatu hari, kucing itu tidak datang, maka seluruh warga tikus berkumpul di ruang rapat. Mereka yakin bahwa mereka sanggup memecahkan masalahnya, maka masing - masing mengajukan usul.

"Mari kita buat perangkap raksasa!" usul salah satu tikus. Tikus lain segera menyahut, "Bagaimana kalau kita racuni dia?", tetapi tidak ada yang tahu racun apa yang dapat mematikan kucing. Ada usul lain, "sebaiknya kita cabut semua giginya, lalu kita potong semua kukunya, supaya ia tidak berbahaya lagi", usul ini juga tidak disetujui.

Akhirnya, tampil seekor tikus yang lebih pintar dari yang lain. Ia merayap ke lampu yang menerangi ruangan itu. Dibunyikannya giring - giring dan minta supaya hadirin tenang. "Kita ikatkan giring - giring (lonceng kecil) ini pada ekor si kucing. Dengan demikian, kita akan selalu tahu dimana ia berada, kita akan bisa melarikan diri sebelum ia mendekat. Tikus yang paling lamban dan paling lemah pun akan mendengar ia datang dan dapat menyelamatkan diri!".

Usul tikus yang bijaksana itu disambut dengan tepuk tangan. Semua memuji gagasan cemerlangnya. "Giring - giring itu harus kita ikatkan erat - erat supaya tidak lepas!". "Ia tidak akan datang diam - diam dan mengejutkan kita lagi". Tikus pintar itu membunyikan giring - giring sekali lagi supaya tikus - tikus tenang.

"Sekarang, kita harus menentukan siapa yang harus bersedia memasang giring - giring ini pada ekor kucing?," katanya.
Ruangan menjadi hening, lalu mulai terdengar bisik - bisik, "Aku tidak bisa, soalnya..".
"Aku? jangan!", "Aku mau, tetapi..".
"Aku juga jangan!".

Tak seekor pun berani melaksanakan rencana itu, maka sidang dibubarkan tanpa ada keputusan. Memang mengatakan gagasan cemerlang itu mudah, tetapi melaksanakannya jauh lebih sulit.

Jumat, 18 Mei 2012

Permainan Tradisional VS Game Online

Suatu sore, ketika menengok kampung halaman di wilayah pelosok desa di bagian timur Yogya, kami tertegun menyaksikan kelompok anak sedang bermain di sawah yang mulai mengering. Kilauan matahari senja itu terasa hangat menorobos pepohonan di pinggir sawah membentuk siluet yang indah. Kami sengaja menghentikan kendaraan dan memperhatikan anak -anak yang sedang asyik bermain itu.


Angan kami pun melayang menerobos masa kecil seusia mereka. Benthik, ya permainan itu pernah kami nikmati waktu kecil. Permainan sederhana dan menantang itu biasanya dimainkan secara beregu atau berkelompok. Tiap regu terdiri dua anak atau lebih. Makin asyik jika dimainkan banyak anak. Hampir tidak ada anak yang tak gembira, semuanya senang dan enjoy meskipun peluh bercucuran di sekujur tubuh mereka. Mereka sampai tidak menyadari jika sang surya bersembunyi di balik punggung gunung.

Sepanjang pengamatan kami, dari awal sampai akhir permainan semua anak gembira meski wajah mereka lelah. Bahkan, setelah selesai pun mereka kompak . Hal itu sangat kontras jika dibandingkan dengan kondisi anak - anak seusia mereka di perkotaan. Terbatasnya ruang publik untuk anak dan tinginya tuntutan ekonomi serta kemajuan teknologi membawa nasib anak - anak di perkotaan terjebak pada suatu keadaan serba instan, materialistis dan individualis.

Waktu mereka tersita untuk kegiatan belajar tambahan di luar sekolah atau mereka habiskan waktu di warnet yang menyediakan game online. Ada pula yang bermain  play station di rumah. Wahana sosialisasi yang terbatas itu tampaknya cukup memberi andil dalam membentuk karakter anak. Sifat materialistis dan individualistis pun menjangkiti anak secara pelan namun pasti, sehingga sangat mungkin kenakalan remaja di perkotaan yang berwujud vandalisme, anarkis, tawuran, bulying, dll merupakan akumulasi kejenuhan dan minimnya media sosialisasi positif untuk membentuk karakter anak.

Sebagai pamong pendidik, kami pantas prihatin jika generasi muda saat ini sebagai penerus bangsa memiliki mental dan perilaku brutal, vandal dan anarkis. Jika demikian mau dibawa kemana negeri ini. Kami menyadari tidak cukup hanya dengan prihatin, namun perlu dilakukan langkah nyata agar kondidi saat ini tidak berlarut dalam keterpurukan. Oleh karena itu kami mengetengahkan beberapa alternatif yang sekiranya dapat dilakukan untuk meredukdi dampak buruk tersebut.

Pertama, sinergi Tri Pusat Pendidikan perlu diintensifkan. Karena pendidikan merupakan wahana paling baik untuk membentuk jiwa anak. Hal; tersebut dapat dilakukan dengan banyak memberikan keteladanan kepada siswa. Orang tua di rumah pun perlu meningkatkan perhatian kepada anaknya terkait kemajuan teknologi. Fenomena yang ada, terkadang orang tua kurang selektif dalam memenuhi kebutuhan anak khususnya yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kadang orang tua hanya menuruti kemauan anak untuk membeli HP ini-itu, tetapi orang tua tidak tahu spesifikasi bahkan cara menggunakannya, sehingga anak melakukan apa saja dengan HP yang dimilikinya tanpa sepengetahuan orang tua.

Kalau boleh kami usul, sebaiknya ada regulasi yang mengatur penggunaan HP khususnya untuk anak - anak. Karena, meskipun HP bukan barang mewah lagi bagi masyarakat kita, namun perlu dipikirkan bersama betapa besar dampak negatif yang ditimbulkan.

Kedua, stop permisifisme masyarakat. Jika tidak, siapa lagi yang akan memberi teladan atau setidaknya mengingatkan generasi muda. Akhir - akhir ini berkembang sikap permisif atau terkesan cuek, membiarkan saja apa yang terjadi atau berlalu tanpa ada pemikiran mendalam terhadap masa depan.

Ketiga, ciptakan ruang publik yang baik di daerah perkotaan dan hidupkan kembali permainan - permainan tradisional yang sarat budi pekerti dan membina sportivitas serta membangun daya juang anak.

Semoga uraian diatas dapat dijadikan renungan bersama, sehingga kearifan yang terkandung dalam permainan anak semacam benthik, gobag sodor, jamuran, dll, dapat diejawantahkan dalam kehidupan sehari - hari, bukan play station yang jadi primadona.

Rabu, 16 Mei 2012

Orang Pergi Ke Gunung Kawi Dengan Sejuta Harapan

Manusia punya harapan hidup bahagia nan mulia. Pertanyaannya, kebahagiaan macam apa? Karena hidup di dunia, kriteria duniawi yang dicari. Karena kekayaan dan harta benda diburu dengan berbagai laku. Entah laku hidup secara wajar, ataupun laku dalam arti bertandang ke berbagai tempat yang bisa mendapatkan harta dan kekayaan dengan jalan pintas.


Itulah mengapa kemudian manusia lari ke hal - hal mistik. Tempat - tempat yang dianggap mempunyai daya gaib, memberikan pemenuhan harapan seperti itulah yang kemudian di datangi. Padahal, anugerah itu bisa diraih dengan jalan laku kehidupan yang baik. Ganjaran iku wohing laku, ya jangan berharap.

Tidak ada yang akan menyalahkan orang memburu harta dan kekayaan lewat berbagai macam cara seperti yang terjadi di Gunung Kawi. Orang datang dengan segudang harapan untuk bisa mendapatkan keberuntungan karena kemurahan Yang Empunya rezeki. Kalau kita simak secara teliti banyak simbol terungkap. Simbol - simbol itu perlu dibaca secara arif.

Orang ke Gunung Kawi biasanya melakukan ritual di malam hari. Cukla - cukli bremara sari, ngisep madu sari neng tawang. Mencari sesuatu dengan laku keprihatinan di malam hari sambil menyerap keindahan hidup. Leluhur menambahkan Sing sepi resepana, dene yen ramai lambarana sepi, sing sepi sapanen, suwunen sawahe supaya antuk kasusantaning Sang Taya, bahwa di dalam kegelapan entah itu malam, maupun kegelapan pikir nikmatilah, carilah makna dibalik kegelapan dan sepi itu, dengan lambaran doa agar mendapatkan kekuatan dari Sang Empunya Hidup.

Oleh karenanya pelaku ini kemudian melakukan ritual memburu daun dan buah Dewa atau Dewandaru. Ada mitos, bila kejatuhan buah ataupun daun Dewandaru akan mendapatkan keberuntungan. Filosofi Jawa menyodorkan saran untuk memaknai semua ini secara arif.

Kejatuhan daun hijau. Yang berwarna hidup itu adalah pupus. Artinya mupusa, pasrah dan ikhlaskan dirimu kepada penyelenggaraan Illahi. Semua ini bisa dilakukan dengan semangat pupuse tansah ngengidung pepudyan jati, artinya bersemboyan dan semangat yang diarahkan kepada kekuasaan Tuhan. Sementara buah yang jatuh artinya buah yang matang. Berpikirlah secara matang dalam kehidupan di dunia ini, jangan grusa - grusu, atau nabrak - nabrak.

Sejatinya orang dituntut berpikir ulang ketika berada di gunung kawi mengejar keduniawian. Bukankah hidup tidak hanya bergantung dari beras, roti dan keduniawian saja. Tetapi juga dari sabda Tuhan. Pesan yang hendak disampaikan, ketika orang mendapatkan harta duniawi, untuk apa semua itu kalau hanya dinikmati sendiri.

Apa gunanya mendapatkan harta dunia kalau kehilangan nyawa sendiri. Misi hidup manusia sebagai makhluk sosial adalah ikut berpartisipasi dalam memanusiakan manusia. Tidak aneh kalau filosiofi Jawa memunculkan, memasuh malaning bumi, mangasah mingising budi, hamemayu hayuning bawana. Menghilangkan n4f5u keserakahan mengasah budi dan pikir agar semakin tajam dalam rasa. Serta membuat dunia semakin indah. Alangkah indah dan membahagiakan kalau semua kekayaan manusia juga berguna bagi orang lain.

Selasa, 15 Mei 2012

Ular Sanca Sepanjang 4 Meter Di Atas Genteng Rumah

Tama'an, 42, warga Kelurahan Pabean RT 02 RW 02, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan terkejut setelah mengetahui di atas rumahnya ada seekor ular sanca sepanjang 4 meter, sedang berdiam diri.


"Saya kira kucing diatas genteng. Saya lempar dengan batu diam saja. Setelah saya senter dengan menggunakan lampu ternyata ular. Kontan, saya langsung lari ke pos kampling minta tolong warga," ujar Tama'an.

Tama'an bersama Kusnari, 35, warga Kelurahan Pabean RT 01 RW 03, Kecamatan Pekalongan Utara, langsung naik ke atas genteng rumah Tama'an dan menangkap ular sanca tersebut. Ular tersebut ketika ditangkap diam saja, tidak melakukan perlawanan. "Ular ini kekenyangan, kemungkinan habis makan ayam atau tikus, sehingga ketika ditangkap tidak melawan," ungkap Kusnari.

Menurut Tama'an, Senin (14/5) dini hari, di atas rumahnya ada suara seperti tikus atau kucing yang berjalan di atas genteng. Namun setiap dilihat ke atas tidak ada apa - apa. "Setiap kali saya melihat ke atas rumah, yang tampak hanya lonjoran panjang warna hitam, ternyata ular sanca," kata Tama'an.

Sementara, ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Pabean, Damuri mengatakan, selama ini banyak laporan warga tentang kehilangan ayam, terutama ayam yang ada di kandang. "Sudah satu bulan terakhir ini, hampir setiap hari ada laporan warga kehilangan ayam. Biasanya seminggu dua atau tiga ayam yang hilang. Mungkin ular sanca ini yang memakannya," kata pak RT dengan nada kesal.

Rumah Tama'an yang biasanya sepi, mendadak jadi ramai didatangi oleh puluhan warga yang hendak menonton ular sanca sepanjang 4 meter lebih tersebut yang diletakkan di dalam kandang ayam. "Ular ini kemungkinan datangnya dari kebun dan rawa belakang rumah. Sebelumnya juga pernah ditemukan ular sejenis tapi hanya satu meter, maka dilepas warga. Tapi ular 4 meter ini mau saya pelihara saja," ujar Tama'an.

Pemuda Pengangguran Bawa Inap Gadis Dibawah Umur

Edi Wibowo, 17, warga Dukuh Silumbu RT 07 RW 01 Desa Pesucen, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (12/5) siang kemarin, diciduk Sat Reskrim Polres Pekalongan. Dengan tuduhan membawa gadis dibawah umur, Mr, 14, warga Kecamatan Tirto, Pekalongan, tanpa seizin orang tuanya.


Edi, pemuda pengangguran itu dilaporkan telah m3ny3tu8uh1 Mr hingga tiga kali dengan dalih cinta. Mr yang masih duduk di kelas VIII SMP, kini tak berani bersekolah lagi. "Saya menyesal kenal dengan Edi. Saya malu pada teman - teman dan takut pada guru dan orang tua. Saya tidak berani sekolah lagi," ujar Mr sambil menangis, didampingi orang tuanya di rumah.

Petaka itu bermula ketika Mr berkenalan dengan Edi di Pasar Wiradesa, dua bulan lalu. Saat itu Mr sedang menunggu mobil angkutan untuk berangkat ke sekolah, selalu dibujuk rayu oleh Edi agar mau diantar berangkat ke sekolah. Hingga akhirnya Edi berhasil menipu Mr dan kemudian dibawa kabur dan diajak menginap dirumah Edi selama dua hari (8-10/5).

Edi juga mengaku, selama menginap di rumahnya, Edi memaksa Mr untuk melakukan hubungan suami istri sebanyak tiga kali. "Pertama saya bujuk baik - baik tapi tidak mau, akhirnya saya ancam tidak akan saya pulangkan. Kemudian dia mau karena saya paksa," ujar Edi saat dimintai keterangan di Polres Pekalongan.

Kabag Humas Polres Pekalongan AKP Joko Suradji membenarkan, telah terjadi penangkapan terhadap Edi warga Pemalang, karena membawa kabur anak dibawah umur serta m3ny3tu8uh1nya hingga tiga kali. Saat ini Edi masih berada di Polres Pekalongan bersama barang bukti baju milik korban.

Senin, 14 Mei 2012

Tanpa Sebab, Taksi Dilempar Paving Orang Tak Dikenal

Taksi Kosti H 1317 EA dilempar paving block hingga pecah kacanya oleh tiga pemuda tak dikenal saat melintas di Jalan Ahmad Yani, tepatnya dekat kantor Zirang Motor, Minggu (13/5) sekitar pukul 03.45 pagi hari. Pengemudi taksi tersebut, Sudaman (41), lantas mengejar ketiga pemuda yang mengendarai Honda Vario H 4153 XY hingga di Jalan Labuhan Raya. Sesampainya disana, ketiga pemuda - pemuda itu terjatuh dan lari tunggang langgang meninggalkan kendaraannya.


Sudaman mengatakan, kejadian bermula ketika ia mengemudikan taksinya melintas di Jalan Ahmad Yani. "Saat itu saya sedang tidak mengangkut penumpang. Tiba - tiba saja tiga pemuda yang di tepi jalan melemparkan paving block sebanyak dua kali ke arah mobil yang saya kemudikan," ujar Sudaman kepada polisi saat melapor di Mapolrestabes Semarang.

Menurutnya, lemparan paving yang pertama membuat kaca depan kiri pecah. Sementara lemparan yang kedua mengenai kaca depan juga pecah. Kejadian ini membuat Sudaman kaget bukan kepalang. Dia yang merasa tak pernah terlibat masalah lalu menghentikan mobil dan mendekati ketiga pelaku.

"Tapi mereka kabur berboncengan tiga mengendarai sepeda motor. Saya pun mengejarnya," ujar warga Jalan Borobudur IX, Semarang Barat ini. Menurut Sudarman, sesampainya di Jalan Labuhan Raya, ketiga pemuda itu terjatuh. Diduga karena mereka panik saat dikejar oleh Sudaman. Ketiga pelaku pun lari tunggang langgang masuk di perkampungan, Sudaman yang melakukan pengejaran akhirnya kehilangan jejak.

Sudaman lantas membawa kendaraan roda dua milik pelaku ke Mapolrestabes Semarang sekaligus melaporkan kasus pengrusakan tersebut. "Usia ketiga orang tersebut sekitar 20 tahun, mereka berkulit agak putih," ujar Sudaman. Hingga petang kemarin, polisi masih belum mengetahui identitas para pelaku.

Ikuti Kata Hati & Jadi Diri Sendiri

Hidup itu sungguh tidak sederhana. Seringkali kita hidup tidak menuruti kata hati, namun lebih cenderung mengikuti apa kata orang. Mulai dari urusan perut, gaya rambut, kendaraan, hingga urusan apa yang menempel di badan kita alias gaya berpakaian.


Pernah suatu ketika saya bertemu seorang teman lama di sebuah pusat perbelanjaan. Begitu melihat saya, teman lama ini langsung mengenali. Saya senang, karena setelah sekian tahun tidak ketemu, dia masih mengenali wajah saya. Itu artinya tidak banyak perubahan pada wajah, alias saya masih nampak awet muda. Itu cukup melegakan hati.

Namun teman saya yang usil ini mulai mengomentari soal tubuh saya yang kurus dan rambut saya yang mulai ada ubanannya. Wah seketika itu juga, rasanya semua orang jadi menoleh ke arah saya melihat tubuh kurus dan uban di rambut saya.

Terlebih lagi teman yang benar - benar suka mengurusi orang lain ini menambahkan sebuah pertanyaan, "Kamu sakit apa kok kelihatan kurus?". Aduhhh.. Saya jadi merasa seperti orang berpenyakitan, padahal sebelum bertemu teman saya ini, saya merasa sehat - sehat saja.

Sepulang di rumah, saya masuk ke kamar dan melihat diri saya di cermin. Saya amat - amati tubuh dan rambut saya. Kurang puas dengan gambar tubuh saya yang terpantul di cermin, saya pun menimbang badan dengan timbangan digital.

Ahh, ternyata berat saya masih normal. Tidak jauh berbeda dengan saya saat duduk di bangku SMA, bahkan kelebihan beberapa kilogram.

Saya berpikir - pikir, kenapa teman saya ini mengatakan saya kurus, kalau kenyataannya berat saya stabil sejak dulu hingga sekarang. Aha! Saya baru sadar, bahwa teman saya tadi perutnya buncit dan ukuran tubuhnya jauh lebih besar daripada saat kami sama - sama sekolah. Terang saja ia melihat saya lebih kurus.

Fakta sebenarnya adalah teman saya yang badannya membengkak lebih besar, sehingga ia melihat saya seolah - olah 'mengecil'. Nah, begitu urusan berat badan terpecahkan, maka urusan uban tidak jadi masalah, karena toh di salah satu profesi saya sebagai narasumber dan trainer, jumlah uban berkorelasi positif dengan tarif.

Poin saya adalah jika kita hidup dengan terus - menerus mendengarkan apa kata orang, maka kita tidak akan pernah hidup tenang dan bahagia. Kita akan seperti hidup di dalam sangkar, karena segala gerak langkah dan pilihan hidup kita selalu dibatasi oleh apa kata orang lain.

Salah satu resep untuk hidup bahagia dan suka cita sepanjang hari adalah dengan menjadi diri sendiri dan mengikuti apa kata hati. Bolehlah kita mendengarkan orang sebagai masukan. Namun ambilah keputusan dan jalan hidup berdasarkan kata hati yang paling dalam, karena hati tak pernah salah.

Latihlah kepekaan untuk mendengarkan suara hati anda dan nikmati hidup berkelimpahan yang telah disediakan Tuhan bagi kita.

Minggu, 13 Mei 2012

Berbagi Rekaman Suara & Musik Di Soundcloud

Menakjubkan! Saat mengeklik tanda 'play' berwarna oranye di sisi kiri layar, dengan cepat dan begitu ringan grafik suara berjalan dan musik berjudul Moves Like Jagger (Maroon 5) pun dimainkan, meski koneksi internet yang digunakan terbilang pas - pasan.


Alunan gitar akustik dengan lembut terdengar kemudian suara Juan Bran Vandolf Sawamoto Vargas alias Bran Vargas, 25, menyanyikan lagu berdurasi 4 menit 7 detik itu datang dengan merdunya. Silahkan dengarkan dan coba disini Soundcloud.com.

Sama seperti Bran, anda pun bisa bebas share berbagai suara kreasi anda, baik efek maupun musik. Seperti halnya jejaring sosial, suara yang anda share bisa dinikmati para pengguna souncloud di seluruh dunia. Respons langsung dari para pengguna lainnya melalui komentar dan tombol 'like' yang diberikan menjadi kepuasan tersendiri para penggunanya.

"Membagi karya kita ke orang lain dan mendapat respons langsung sangat menyenangkan. Kita pun bisa mendapat inspirasi dari berbagai suara yang diunggah pengguna lainnya," ungkap Bran di Jakarta, Rabu (9/5).

Mantan vokalis band Mary Jean itu sudah setahun memainkan aplikasi berlambang awan oranye itu. Saat ini terdapat 23 lagu yang ia unggah. Biasanya ia merekam suara di Macbook atau Ipadnya, kemudian membaginya. Kebanyakan merupakan hasil eksperimennya menyanyikan lagu penyanyi lain. Beberapa lagu bahkan diunduh 100 pengguna lebih.

Bran hanya satu dari sekian banyak pecinta aplikasi tersebut. Soundcloud memang tak hanya diperuntukkan bagi para penyanyi. Siapapun bebas memasukkan berbagai eksperimen jenis musik, mulai dari alternative, dance, electronic, rock, pop, hingga instrumental, atau juga ucapan. Bahkan anda bisa mengunduh lagu dari artis kesukaan anda.

Aplikasi ini juga terhubung langsung dengan Facebook, Twitter dan Google+ sehingga anda tidak perlu mendaftar.

Jika ingin mengunggah dan berbagi suara, anda bisa merekam langsung di aplikasi itu, atau mengunggah hasil rekaman yang sudah jadi. Pengguna memiliki kuota gratis 90 menit suara. Jika unggahan melebihi durasi itu, akan dikenai biaya tertentu.

Jika ingin tetap gratis, anda bisa menghapus beberapa suara lama anda dan menggantinya dengan yang baru. Anda bisa mengatur setting, apakah suara yang anda unggah boleh diunduh atau tidak oleh pendengar lainnya.

Bagi mereka yang lebih suka mendengar hasil kreasi di soundcloud, cukup masuk ke situs tersebut di www.soundcloud.com. Kini juga tersedia aplikasi soundcloud untuk Blackberry, Iphone, dan Android anda. Hanya dengan mengetik 'nama penyanyi' yang ingin anda dengar atau mengeklik 'eksplore track', suara paling favorit atau yang mengantongi komentar terbanyak akan terlihat.

Anda bisa mengunduhnya. Untuk membuka file pun terbilang cepat, karena berbentuk audio. Berbeda dengan Youtube yang berbentuk video dan audio sehingga memakan waktu lama.

Suara dipercaya memiliki kekuatan yang besar. Hal itulah yang melatar belakangi desainer suara sekaligus CEO Alexander Ljung and Erick Wahlforss menciptakan aplikasi jejaring sosial berbagi suara tersebut. Ljung, seperti yang dilansir Mashable, Sabtu (5/5), mengatakan manusia lahir dengan penglihatan yang tidak sempurna, tetapi dengan pendengaran yang sempurna.

"Kami semakin dekat ke titik di kala teknologi akan membantu kita untuk tidak tuli online. Suara akan lebih besar daripada video," ungkap Ljung dalam presentasinya di panggung mashable, Orlando, Amerika Serikat.

Suara memiliki kekuatan dan peranan yang lebih besar ketimbang video yang saat ini menguasai dunia jejaring. Suara, papar Alexander, merupakan hal yang mampu di konsumsi secara pararel. Orang - orang menghabiskan waktu yang lebih lama dengan mendengarkan suara ketimbang menonton video.

Suara pun mampu membawa emosi yang lebih ke dalam diri manusia. Kemajuan teknologi membuat kemajuan suara pun menjadi lebih mudah dan sederhana. "Kami sering berpikir Soundcloud 140 kali lebih sederhana daripada Twitter, dan suara adalah kunci hidup kita," tambahnya.

Saat ini, aplikasi yang berdiri pada 2007 itu tengah marak di Eropa dan Amerika. Tidak dipungkiri, video memang masih mendominasi web. 60 jam video diunggah di situs Youtube per menitnya. Namun, Souncloud mulai mencuri perhatian dengan pertumbuhan yang cepat. Saat ini tercatat sekitar 1 juta pengguna baru perbulan dengan total 14 juta pengguna yang sudah terdaftar. Di Indonesia, baru satu tahun terakhir Soundcloud mulai digandrungi.

"Kalau Instagram berbagi foto dan Twitter dengan status, ini fokus berbagi suara. Karya kita di dengar dan dapat feedback langsung dari pengguna lain, yang bikin ketagihan memainkannya," ungkap Mario Ginanjar, salah satu pentolan Kahitna yang juga menyukai aplikasi tersebut.

Mario memiliki sembilan lagu kreasinya yang diunggah ke Soundcloud. Tak hanya mario, beberapa artis lokal maupun internasional pun mengunggah hasil eksperimen musik mereka.

Sabtu, 12 Mei 2012

Gudeg Kaleng Bu Tjitro, Pertama di Indonesia

Sejak dulu gudeg kendil menjadi buah tangan Yogyakarta. Kini, dengan harga lebih hemat dan rasa sama, oleh - oleh itu jauh lebih tahan lama.


Rumah makan Gudeg Bu Tjitro sudah menginjak usia 87 tahun. Ada dua rumah makan di Yogyakarta dan empat di Jakarta. Walaupun pemiliknya masih dari garis keturunan yang sama, manajemen dikelola masing - masing.

Jatu Dwi Kumalasari, 32, pemilik Gudeg Bu Tjitro yang berlokasi di Jalan Janti, Yogyakarta, berhasil melakukan dua gebrakan sekaligus. Ia menyelamatkan usaha keluarga yang nyaris karam dan memperkenalkan gudeg kaleng, oleh - oleh baru dari Yogyakarta.

Sejak 2011, gudeg kalengan yang diproduksi Jatu dari dapur Gudeg Bu Tjitro di Jalan Janti juga dipasarkan di lima rumah makan Bu Tjitro lainnya. Gudeg kalengan seharga Rp 20 ribu perbuah itu berisi gudeg, telur bebek, krecek dan ayam kampung suwir. Inovasi yang dilakukan rumah makan ini mengulang sukses Gudeg Bu Tjitro yang memelopori penyajian gudeg dalam kendil yang bisa tahan selama 48 jam.

"Dulu nenek saya yang melakukannya pertama kali. Caranya, gudeg dalam kendil dilapisi daun pisang untuk keperluan oleh - oleh biasanya. Kemudian, agar keawetannya lebih terjamin, sejak enam tahun lalu, kita gunakan alumunium foil untuk melapisi daun pisang. Baru pada 2004 terpikir untuk mengalengkannya," kata Jatu Dwi Kumalasari, pemilik sekaligus pengelola rumah makan Gudeg Bu Tjitro.

Jatu menuturkan, ide untuk mengalengkan gudeg itu didasarkan keinginan agar gudeg tampil lebih praktis. Harganya pun bisa ditekan.

Berawal dari Browsing di internet, pada 2008, Jatu menemukan informasi tentang keberhasilan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yogyakarta dalam mengalengkan beberapa jenis makanan tradisional, seperti lombok hijau dan mangut lele.

"Saya lalu bekerjasama dengan LIPI. Tidak langsung berhasil. Setelah uji coba bertahun - tahun, kami menemukan komposisi yang tepat. Pada 2011, gudeg kaleng mulai diproduksi. Kendala yang muncul di awal adalah proses pengalengan dan rasa tidak seperti yang diinginkan," kata Jatu.

Agar rasa gudeg kalengan tidak berbeda dengan yang disajikan di rumah makan, Jatu memberikan perlakuan khusus terhadap nangka agar rasanya tidak getir. Beberapa bumbu pun ditambahkan. "Misalnya, apabila bawang putih untuk gudeg biasa hanya lima, gudeg kaleng sepuluh siung."

Kini, produk bermerek dagang Gudeg Kaleng Bu Tjitro itu mendapat sertifikasi dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM) dan label halal dari Majelis Ulama Indonesia. Selain rasanya bisa dipertahankan, kami berhasil menghindari penyedap dan bahan pengawet," kata Jatu yang inovasinya kini diikuti dua rumah makan gudeg lainnya yang mengeluarkan produk gudeg kalengan.

Berbagai kendala dihadapi Jatu dalam melakukan riset pengalengan gudeg. Mulai proses memasak gudeg, pencarian bahan kaleng yang pas, hingga pengurusan izin. "Untuk pencarian kaleng, saya sampai keliling dari Surabaya hingga Jakarta," ungkapnya.

Ia akhirnya berhasil mendapatkan kaleng yang tepat untuk gudeg kaleng dari produsen di Jakarta. Namun untuk tutup kaleng, ia masih kesulitan. Sebab ia ingin mengacu pada sistem pengalengan berstandar internasional yang memungkinkan kaleng dibuka dengan mudah. Untuk tutup kaleng semacam itu, ia tidak bisa mendapatkannya di dalam negeri. Kalaupun ada harganya terbilang mahal sehingga ia harus mengimpor langsung dari luar negeri.

Awalnya Jatu memproduksi 500 buah kaleng setiap minggu. "Sekarang seminggu sudah dua kali produksi, masing - masing 1000 kaleng. Ke depan kami akan mengalengkan seminggu tiga kali," ujar Jatu yang membutuhkan 50 kilogram nangka dari lampung setiap kali produksi.

Jatu mengungkapkan, berdasarkan kesepakatan, Bu Tjitro membuat gudeg dan LIPI yang mengalengkan. "Sekarang ada beberapa gudeg kaleng yang dijual. Namun, kalaupun ada yang bekerjasama dengan LIPI, dilakukan dengan perorangan pegawai, bukan dengan LIPI. Mesin di LIPI kan hanya saya yang pakai," kata Jatu.

Walau terbilang sudah sukses, Jatu belum bermaksud mengalengkan gudeg sendiri. "Dengan dikalengkan di LIPI, kualitas gudeg terjaga karena dilaksanakan ahli. Saya pun masih terus belajar agar rasa gudeg kalengnya semakin mendekati gudeg Bu Tjitro pada era kejayaannya," kata Jatu yang berencana mengembangkan gudeg kaleng dengan rasa pedas.

Berbeda dengan rumah makan gudeg lainnya, nama Gudeg Bu Tjitro berkibar terlebih dahulu di Jakarta, kendati pertama kali didirikan di Yogyakarta.

"Gudeg Bu Tjitro pertama kali dijual pada 1925 di Pasar Ngasem, Yogyakarta. Pada 1960-an, Bu Tjitro pindah ke Jakarta dan berjualan di Kebayoran Baru. Karena dianggap berhasil, keturunan yang lain membuka rumah makan Gudeg Bu Tjitro di berbagai tempat, salah satunya di Jalan Laksda Adi Sucipto, Yogyakarta, pada 1978," kata Jatu.

Kini, kendati enam rumah makan dikelola pemilik berbeda, gudeg kaleng menjadi penanda kekompakan keturunan Bu Tjitro.

Jumat, 11 Mei 2012

Warga Mangli, Menikmati Teh Dengan Cara Unik

Masyarakat Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, tak hanya nguri - uri makanan tradisional. Mereka juga masih mengkonsumsi minuman tradisional, juga secara turun temurun. Minuman itu teh pucuk daun hijau, yang diolah dan diramu sendiri.


Udara di Desa Mangli sangat sejuk, pemandangannya sangat indah, terlebih saat melihat sikap dan perilaku masyarakat yang hidup sederhana. Mereka bekerja di ladang tanpa mengenal lelah. Pulang dari ladang, selalu membawa rumput untuk pakan ternak, serta kayu bakar untuk keperluan masak.

Desa Mangli berada di ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut (DPL), merupakan desa paling tinggi di wilayah Kabupaten Magelang. Suhu udaranya dibawah 20 derajat celcius pada siang hari, karena sinar matahari sering tertutup awan. Luas desa mencapai 233 hektar, terdiri 94 hektar hutan lindung, 14 hektar pemukiman penduduk, dan 125 hektar areal pertanian.

Pemandangan Desa Mangli cukup indah, batasan tanah ditata model terasering yang ditandai dengan tanaman teh, membentuk trap (undakan) setengah lingkaran, baik tanah pekarangan, perkebunan dan pemukiman. Atap rumah warga, mayoritas menggunakan seng untuk menyerap panas matahari.

Ternyata teh juga merupakan minuman tradisional yang masih disuka masyarakat setempat. Warga juga mengolah minuman teh sendiri yang dipetik dari ladang, karena setiap pembatas ladang sawah terdapat tanaman pohon teh yang tumbuh subur.

Setiap saat, pucuk daun teh hijau dapat dipetik kemudian diolah dan dikeringkan tanpa sinar matahari. Cara mengolahnya pun sangat unik, karena tidak dijemur menggunakan sinar matahari, tapi daun - daun teh hijau yang baru dipetik itu, lalu digoreng sangan menggunakan tempayan.

Setelah daun teh berwarna kecoklatan baru diangkat dan siap disajikan dengan air panas dan menggunakan gula jawa. Cara pengolahan ini menurut warga setempat memang resep peninggalan nenek moyang mereka. "Dengan pengolahan tradisional seperti itu malah rasanya lebih nikmat," kata salah seorang warga Mangli.

Kepala Desa Mangli, Juwandi menambahkan, potensi yang dimiliki Mangli, terdapat area perkebunan teh, buah dan sayuran. Areal perkebunan sangat luas dan berbukit. Setiap keluarga memiliki pasokan jagung untuk persediaan makan hingga musim panen mendatang. Sedangkan teh, dipetik sendiri meski menjadi tanaman selingan di galengan sawah.

Kamis, 10 Mei 2012

Trio 'Tuyul' Gasak Uang Pak Ustadz

Syaifuddin (42) tak pernah menyangka jika uangnya yang hilang selama ini dicuri oleh bocah ingusan anak tetangganya sendiri. Tiga bocah ingusan tersebut berkali - kali mencuri uang milik ustadz di desanya, hingga total jutaan rupiah. Semula, warga Dusun Bogoran Trirenggo Bantul ini menduga uangnya yang tersimpan di berbagai sudut rumahnya itu raib digondol tuyul.


Akan tetapi perkirannya ini salah besar. Sebab dengan mata t3l4nj4ng, ia berhasil memergoki salah satu pelakunya, Dk (10) yang tak lain anak tetangganya sendiri, tengah keluar dari rumahnya sembari membawa uang hasil curiannya, Rabu (9/5) siang.

Saat ditemui, Syaifuddin menceritakan, ia berhasil memergoki salah satu pelaku pencurian sekitar pukul 12.30. Kala itu, ia tengah menunaikan ibadah shalat Dzuhur di Mushola yang berada di depan rumahnya. Sesaat seusai korban menunaikan shalat, ia menengok ke arah pintu rumahnya. Bersamaan dengan itu, Dk tengah menutup pintu rumah korban sembari salah satu tangannya membawa uang.

"Saat saya kejar, uang senilai Rp 26 ribu itu ia buang," kata korban di Mapolsek Bantul. Kemudian diperoleh keterangan, ternyata dalam menjalankan aksinya, Dk dibantu dua temannya. Yakni, Fd (14) dan Dn (14). Kini, ketiga pelaku tersebut dibawa ke Mapolsek untuk diperiksa.

"Semuanya tetangga saya. Saya tidak mengira sama sekali," akunya. Sebab sejak 5 April lalu, pria yang sehari - hari mengajar mengaji ini, menuturkan, uangnya yang tersimpan di berbagai tempat, semisal dompet, lemari hingga jaket selalu hilang. Semula, ia mengira jika pelakunya makhluk gaib jenis tuyul.

Namun kemudian hari, ia menemukan sejumlah kejanggalan, sehingga iya meyakini jika pelakunya adalah anak kecil. "Di bantal ada bekas kaki anak kecil, terus kalau tuyul itu kan kalau ngambil duit pasti cuma satu lembar, tapi ini kok ada beberapa lembar yang hilang secara bersamaan," keluhnya.

Sebagai warga negara, Syaifuddin menambahkan, ia hanya berkewajiban memberikan informasi kepada petugas. Sehingga proses hukum penanganan ketiga pelaku yang notabene masih dibawah umur, ia serahkan sepenuhnya kepada petugas. Meskipun selama ini, ia mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta lebih.

"Kalau misalnya petugas mau membebaskan juga gak jadi masalah. Saya hanya memberikan informasi saja," tandasnya. Dk, salah satu pelaku mengaku nekat melakukan pencurian karena untuk membeli jajan. Selama ini, uang hasil curiannya tidak pernah ia gunakan untuk bermain di game net. "Gak suka game," ulasnya singkat.

Di sisi lain, Kasi Humas Polsek Bantul Aiptu Banaji mengatakan, rencananya ketiga pelaku akan diserahkan ke orang tua masing - masing untuk pembinaan. "Kalau ditahan tidak mungkin, nanti kita akan mengadakan rembugan dengan warga setempat," bebernya.

Janda Buang Bayi Hubungan Gelap Di Pekarangan Rumah

Petugas jajaran Polsek Playen akhirnya berhasil menguak kasus pembuangan orok (bayi) di pekarangan rumah Murmaini (50) warga Playen, pada hari Senin (7/5) lalu. Pelakunya, seorang janda asal Karangasem Paliyan, Dalminah (40). Ia berhasil diringkus Sat Reskrim Polsek Playen dirumahnya Rabu (9/5) dini hari. Seperti diduga sebelumnya, orok yang dibuang pelaku memang buah cinta terlarangnya (hubungan gelap) dengan duda beranak satu, berinisial Hr (50) warga Jogjakarta.


Kapolsek Playen AKP Luthfi SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Tri Wibowo SH menerangkan, tertangkapnya tersangka pembuang bayi tersebut berkat penyelidikan polisi yang memang sebelumnya mencurigai Dalminah. Sebab, selama ini ia diketahui hamil, namun bayinya tak nampak. Setelah polisi melakukan penyelidikan, ternyata kecurigaan polisi tidak meleset, kemudian ia pun segera ditangkap.

"Setelah dinyatakan benar ibu Dalminah dinyatakan sebagai pelaku, kami segera berkoordinasi dengan jajaran Polsek Paliyan untuk melakukan penangkapan," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/5) kemarin. Tri Wibowo mengatakan bahwa usai diringkus, Dalminah kemudian diserahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Gunungkidul untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Setelah tersangka berhasil kita amankan, kemudian kami serahkan ke UPPA Polres," tambahnya. Menurut keterangan dari tersangka bahwa bayi malang tersebut lahir pada Senin (7/5) sekitar pukul 03.00 WIB. Usai melahirkan ia sempat membersihkan anaknya. Baru kemudian pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, Dalminah menyuruh tetangganya Diaz (9) untuk mencarikan kardus.

"Setelah mendapatkan kardus, bayi dimasukkan kedalam kardus dan ditaruh di teras rumah Bu Murmaini," imbuh Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Heru Muslimin SIK. Heru menambahkan, usai menaruh bayi di depan teras Murmaini tersangka sempat belanja ke pasar membeli taplak meja dan ikat pinggang untuk anaknya. Keterangan dari tersangka bayi tersebut buah dari hugel dengan duda anak satu Hr warga Jogjakarta.

"Jika kematiannya akibat tindakan kekerasan, pelaku dapat diancam dengan pasal 340 KUHP, juga 181 KUHP karena menyembunyikan mayat bayi yang dilahirkannya dengan maksud untuk menghilangkan aib," jelasnya.
 

DEWASA Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger