Warung Bebas

Senin, 27 Agustus 2012

Minim Tenaga Kerja Ketika Banjir Permintaan

Permintaan terhadap produk tenun di sentra kerajinan tenun ikat Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Jepara, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sayangnya, tingginya permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi secara maksimal, karena tidak dibarengi dengan jumlah tenaga kerja yang memadai.


Ketua Paguyuban Tenun Troso Jepara, Ali Asyhar, menyatakan, para pengrajin tenun Troso melayani permintaan dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya menghasilkan tenun khas Jepara, lanjut dia, tetapi juga pembuatan bermacam kain khas daerah lain, misalnya Lombok, Bali, Yogyakarta, Kalimantan dan Sulawesi.

"Kerajinan tenun ikat Troso berkembang pesat. Semakin lama semakin banyak peminatnya. Hal ini tentu menggembirakan, tetapi di sisi lain menyisakan persoalan baru. Sebab, kami kekurangan tenaga kerja di bagian produksi. Kondisi ini telah terjadi sejak dua tahun lalu," katanya, Minggu (26/8).

Ali lalu menuturkan, sentra kerajinan tenun Troso saat ini terdapat 387 pengrajin. Setiap pengrajin, lanjut dia, memiliki sekitar 100 hingga 400 unit mesin produksi. Bahkan ada beberapa pengrajin yang punya mesin lebih dari jumlah itu. Namun itu semua, plus ribuan tenaga kerja yang sudah ada, masih belum bisa memenuhi permintaan dalam skala nasional secara maksimal.

"Saking banyaknya permintaan, tenaga kerja sampai kurang. Kalau misalnya sekarang ada 500 tenaga kerja siap pakai, bisa langsung kami gunakan. Kami sudah ke Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Jateng untuk mengajukan permintaan tenaga kerja,". ujar pemilik kerajinan tenun ikat sutra alam Tunas Harapan itu.

Ia menambahkan, produk tenun ikat Troso banyak digemari karena harganya terbilang miring, kualitas yang bagus dan halus, serta kecepatan produksinya. Menurut dia, saat ini sentra tenun Troso menjadi penghasil tenun terbesar di Indonesia.

"Permintaan paling banyak berasal dari Bali. Nomor duanya Jogja (Yogyakarta). Dua tempat itu merupakan daerah wisata yang paling ramai, banyak dikunjungi turis lokal maupun turis manca," tandasnya.

0 komentar em “Minim Tenaga Kerja Ketika Banjir Permintaan”

Posting Komentar

 

DEWASA Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger