Warung Bebas

Selasa, 06 November 2012

Mahasiswi Calon Guru Tampil Gaul, Salahkah?

Seorang calon guru, dituntut untuk tak hanya cerdas dan sayang terhadap anak didik, tetapi harus pula berpenampilan sopan. Sebab pada hakekatnya, guru adalah panutan sebagaimana arti guru dalam bahasa Jawa yang berarti "digugu" dan "ditiru". Demikian pendapat mahasiswi yang disampaikan kepada swara kampus setelah mengamati penampilan para calon guru di beberapa universitas.


Menurut Kurniasari Rosyida (19) mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang sedang menimba ilmu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dampak negativ dari modernisasi menjadikan banyak calon guru yang berbusana tidak selayaknya sebagai calon guru yang nanti jadi panutan anak didiknya. "Pemakaian celana jins ketat dan baju ketat saat kuliah rasanya kurang etis bagi calon guru. Bahkan bisa menimbulkan persepsi negativ," tuturnya.

Hingga kini, masih cukup banyak mahasiswi yang berpenampilan modis dan gaul namun adakalanya melupakan etika. Disisi lain, tak sedikit pula yang justru kehabisan cara mengombinasikan warna dan jenis pakaian serta jilbab yang sejatinya bisa digunakan sebagi simbol identitas kultural seseorang. Sayangnya, banyak mahasiswi yang tak mau ambil pusing. Mereka lebih memilih berpakaian simple, praktis agar leluasa dalam menjalankan aktivitasnya.

Pendapat berbeda disampaiakan Anita Oktaviani (21), mahasiswi jurusan Akuntansi YKPN Yogyakarta. Menurutnya, penampilan trendi mahasiswi tak jadi soal asal memiliki kecerdasan intelektual dan akhlak yang baik. "Mengukur penampilan seseorang hanya dari cara berpakaian rasanya kurang adil, sebab faktanya banyak pula yang berpakaian santun namun tidak memiliki kecerdasan akademik dan akhlak yang baik," paparnya.

Harus diakui, banyak mahasiswi yang menggunakan pakaian sopan terjerumus atau larut dalam arus dinamika model pakaian yang ketat dan seksi. Padahal, berpakaian sopan pun akan tetap bisa menjadi gaul, modis dan tampak cantik, sebab kecantikan yang sesungguhnya bukan terletak pada cara berpakaian semata melainkan lebih pada kedalaman hati, iman, sikap dan tindakan yang bersumber pada kebaikan dan nilai - nilai agama.

Meski demikian, arus global dan modernisasi yang terjadi, mau tidak mau, harus diakui menjadi salah satu penyebab terkikisnya jati diri bangsa, khususnya di bidang kebudayaan dalam arti luas. Mulai dari cara berfikir, cara berpakaian, cara makan, cara berkomunikasi hingga sikap dan perilaku, jelas menunjukkan terjadinya perubahan itu. Jatidiri bangsa seolah terpinggir oleh gelombang peradaban baru yang konsumtif, glamor dan pragmatis.

Untuk itulah, diperlukan cara pandang dan cara berfikir kritis bagi para mahasiswi untuk memilah - milah mana yang cocok dan mana yang tidak cocok, termasuk cara memilih pakaian dan cara berpakaian. Meski demikian harus diakui jujur bahwa sikap dan bertindak melawan peradaban modern lebih berat dibanding larut didalamnya. Jadi, kenapa ikut - ikutan trendi kalau hanya untuk tampil gaul?

0 komentar em “Mahasiswi Calon Guru Tampil Gaul, Salahkah?”

Posting Komentar

 

DEWASA Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger